Ternyata masih banyak masyarakat yang heran dengan sistem panen jamur tiram putih yang setiap hari, ya setiap hari. Heran itu muncul karena kurang paham bahwa jika kita merawat sekitar 5000 baglog (misalnya), bukan berarti baglog yang dipanen langsung seluruhnya..
tetapi bergantian.
Untuk jamur tiram putih jenis florida yang kami kelola, karakteristik panennya adalah sebagai berikut :Pada 100 hari pertama, rata-rata jumlah log yang dipanen setiap harinya antara 3%-5% dari keseluruhan jumlah baglog, maksimal pada kondisi puncak, bisa mencapai 9%-10% dari jumlah baglog. Rumusan sederhananya :
Kondisi normal = 3%-5% jumlah log, artinya jika 5000 log, yang panen 150 baglog hingga 250 baglog. Jika rata-rata berat jamur per log petik adalah 100 gram, berarti rata-rata yang dipanen antara 15kg-25kg setiap harinya.
Pada kondisi puncaknya bisa 9%-10%, artinya bisa mencapai 450-500baglog, atau jika rata-rata berat jamur per log petik adalah 100 gram, berarti rata-rata yang dipanen pada kondisi puncak antara 45-50kg.
Rumusan ini berlaku untuk jamur tiram jenis florida dan sudah kami teliti memiliki kesamaan pola untuk di kumbung-kumbung lainnya. Yang berbeda adalah rata-rata berat jamur per log petik.
Masing-masing daerah sangat tergantung tingkat kelembaban, suhu, dan tentunya perawatannya. Ada yang rata-rata mencapai 150 gram, ada pula untuk daerah yang kering dan kelembaban rendah, hanya mencapai 70gram. Rata-rata berat jamur per log petik ini tentunya akan terus turun, jika pada panen pertama bisa mencapai 100 gram, setelah panen ke-4 tentunya turun di kisaran 60 gram.
Dengan rumusan 3%-5% jumlah log, Kami harap bagi pebisnis jamur tiram, dapat memperkirakan jumlah panen hariannya dan akhirnya dapat mengatur manajemen pemasaran dengan baik dan terjadual.
Ok.. sekarang ke topik utama..., Jamur tiram itu ngga langsung panen, hitungannya, memiliki masa inkubasi 30 hari, lalu setelah buka cincin, akan panen optimal 10 hari kemudian, artinya, jika kita berkontinu mengisi kumbung, ada 40 hari tanpa produksi jamur tiram sama sekali.
Padahal, pedagang-pedangang, supplier-supplier, dan rumah makan yang menjual menu jamur tiram, tentunya mengharapkan ketersediaan jamur tiram yang terus ada. Khan kasian jika ada yang jualan jamur tiram goreng, lalu liburan 40 hari.. (hehehe), yah.., walaupun panen kita menurun, yang diharapkan terus mendapatkan pasokan. Kata mereka (biar dikit, yang penting bisa jualan.
Untuk mengatasi kekosongan 40 hari itu yang perlu dilakukan antara lain adalah :
1. Melakukan penjadualan pengisian kumbung. Idealnya memang kita memiliki 2 kumbung dengan kapasitas yang sama. (tapi khan mahaaal....) Iya.., tapi dengan 2 kumbung yang diisi dengan jarak 1,5-2 bulan, bisa menstabilkan pasokan jamur. Jika kumbung yang satu sedang masa inkubasi, kumbung lainnya sudah pada masa produksi.
2. Jika kita hanya memiliki 1 kumbung, usahakan memperbesar kapasitas, tetapi diisi tidak penuh, tapi 60% isi dan 40% kosong atau 50% isi 50% kosong yang diisi bergantian. Untuk sistem ini yang perlu ditekankan adalah kebersihan dan sterilisasi kumbung yang baik.
3. Kerja sama pemasaran dengan pebisnis jamur tiram lain. Untuk memasok pasar yang sama (misalnya) kita bisa bekerja sama dengan pebisnis jamur tiram lain dan bergantian memasok jika pada saat kumbung kita dalam masa inkubasi.
Intinya dengan mengusahakan penjadualan, diatur agar kontinuitas panen dapat terjaga. (walaupun turun, bukan berarti kosong)Dengan ini akhirnya kita ngga perlu bertengkar dengan pedagang sayur(hehe).
Selain itu juga untuk mencegah, jangan sampai pasar yang sudah kita bentuk, kog ya dimasuki orang lain pada saat kita kosong produksi. Dalam hal ini, pedagang ngga bisa disalahkan, karena mereka tentunya butuh tetap bisa jualan.
Jadi seperti yang telah kami sebutkan dalam posting kami sebelumnya. Jika kita sudah dikenal kredibilitasnya sebagai supplier jamur tiram yang bisa kontinu, maka InsyaALLAH kita akan dengan mudah menjual jamur tiram.
Percayalah, bukan kita yang kesulitan menjual, nantinya kita lah yang akan dicari sama pedagang.Yang perlu diperhatikan adalah, berapa kapasitas panen kita, dan berapa kapasitas pasar yang ada.. ini harus pas... karena jamur tiram yang kita panen tentunya harus habis di pasaran, ngga boleh buang.. ntar rugi dong...
Rumus tadi bisa untuk membantu memperkirakan kapasitas panen di kumbung kita.Untuk jenis florida, rumusannya :
1000 log rata-rata 3kg(min)-9kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
2000 log rata-rata 6kg(min)-18kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
3000 log rata-rata 9kg(min)-27kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
4000 log rata-rata 12kg(min)-36kg per(max) hari (dalam 100-120 hari)
5000 log rata-rata 15kg(min)-45kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
6000 log rata-rata 18kg(min)-54kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
7000 log rata-rata 21kg(min)-63kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
8000 log rata-rata 24kg(min)-72kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
9000 log rata-rata 27kg(min)-81kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
10000 log rata-rata 30kg(min)-90kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
Kenapa berhenti di angka 10.000????Lha ini juga menjadi pertanyaan..Ini pengalaman kami lho yaa..., bisa dijadikan refferensi, boleh percaya boleh nggak. Sebaiknya, dalam membuat kumbung. Kapasitas maksimal adalah 10.000 log saja. Jangan lebih, itu dapat masuk di kumbung dengan ukuran 7x15m2.
Kami pernah membuat kumbung dengan kapasitas hingga 12.000 log, di Agronusa bahkan dengan kapasitas 16.000 log, tetapi hasil yang didapat kurang optimal, dan kurang baik. Hasil terbaik (panen dengan berat baik) adalah di kumbung dengan kapasitas 8000-9000 baglog. Jadi jika kita ingin mengelola hingga 20.000 baglog, kami sarankan (strongly recomended), membuat pada 2 atau 3 kumbung yang berbeda, bukan disatukan pada satu kumbung ukuran besar.
Kenapa begitu...???Lha ini juga menjadi pertanyaan.. hehe
Jamur tiram membutuhkan kondisi kelembaban yang optimal untuk dapat tumbuh dengan baik. Teoritis dan pengalaman, kelembaban terbaik untuk menumbuhkan jamur tiram adalah di kisaran 80%-85%.Kondisi ini dapat terjaga dengan baik pada kumbung dengan kapasitas ukuran terbatas di maksimal 100m2 (pengalaman). Jika kita membuat kumbung dengan ukuran yang besar dikhawatirkan (dan sudah kami alami), kelembaban yang ada dalam kumbung tidak bisa merata, sehingga hasil panen jamur tiram kurang optimal. Kami pernah mengukur dengan higrometer, ternyata di tempat-tempat tertentu pada kumbung besar, kelembaban bisa drop di 50%, ini yang menyebabkan hasil jamurnya kurang.
Di thailand, jepang, dan korea yang mbah-mbahnya budidaya jamur, juga membuat kumbung-kumbung dengan kapasitas kecil dan banyak..