Assalaamu'alaikum Wr Wb, buat rekat-rekan semua, blog ini hadir hanyalah merupakan sharing pengalaman kami dan rekan-rekan. Jika ada manfaat yang bisa diambil, kami sangat bersyukur dan mohon doa. Jika karena sok tahu kami ada yang dirugikan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga isinya bisa merupakan salah satu referensi. Wassalaamu'alaikum Wr Wb


Jumat, 27 Februari 2009

Jenis Jamur Tiram Putih


Dalam beberapa posting terakhir kami menyebutkan tentang jamur tiram putih jenis florida dan jenis oystern (kata sebagian orang osteron).

Bagaimana ciri-ciri utama, perbedaan dan karakteristik keduanya...? Dalam posting ini kami akan sedikit saja menerangkan. Kenapa sedikit..?? ya karena memang sedikit itu yang kami tahu..Semoga saja yang sedikit ini bisa memberi informasi yang cukup berarti.

Jamur tiram putih jenis Florida




Jamur tiram jenis ini yang paling banyak dibudidayakan. Dan kebetulan yang kami budidayakan sekarang ini adalah jamur tiram jenis ini.

Ciri-ciri umum dari jamur tiram putih jenis ini adalah :

1. Bentuk jamur tiram putih seperti tudung / payung. Beberapa dari jenis ini dalam pertumbuhannya bergerumbul (banyak) berkelompok.Namun ada pula yang merupakan tangkai tunggal. Tapi ciri umumnya tetap berbentuk tudung.

2. Kisi-kisi bawah (sirip) relatif lebih lebar dari pada jenis osteron

3. Warna jamur putih bersih. Jika terkadang seperti ada warna kecoklatan (seperti tiram coklat atau tiram kelabu) hal ini bukan dikarenakan warna aslinya. Tetapi lebih disebabkan cuaca. Terkadang jika siang hari suhu agak panas dengan kelembaban rendah, lalu pada sore harinya disiram dan mengenai tubuh buah, ini yang menyebabkan jamur menjadi sedikit kecoklatan.

4. Kadar air optimal pada jamur tiram jenis florida cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis oystern. Ciri umum jamur yang memiliki kadar air baik adalah warna jamur tetap putih bersih. Jika memiliki kadar air berlebihan, cenderung jamur tiram berwarna kekuningan dan lebih cepat membusuk.

5. Karakteristik panen. Karakteristik panen jamur tiram seperti yang telah kami sebutkan dalam posting-posting kami sebelumnya cenderung stabil. Dalam 100 hari pertama, panen masih cenderung stabil dan baik. Contoh dari karakteristik panen jamur tiram jenis ini dapat anda download pada data-data hasil panen kami.

6. Jamur tiram jenis florida sangat cocok untuk jenis sayuran, untuk usaha jenis kripik jamur, dan juga jamur goreng. Strukturknya masih cukup kuat walaupun telah disimpan dalam lemari es.

Jamur Tiram Putih Oystern (Osteron)


1. Bentuk jamur tiram putih jenis ini menyerupai terompet. Pada saat berumur 2 hari dan jamur masih kecil, bentuknya relatif masih berbentuk tudung, tetapi ketika membesar bentuknya membesar ke atas dan seperti terompet.
2. Kisi-kisi bawah (sirip) jamur jenis osteron lebih halus dan kecil daripada jenis florida.
3. Kadar air jamur tiram jenis osteron relatif lebih sedikit. Ini yang menyebabkan osteron relatif lebih kesat dari pada jenis florida.
4. Karakteristik panen jamur tiram jenis osteron relatif kurang stabil. Pada saat banyak, panen cenderung bersamaan dan banyak, tetapi kemudian habis. Karena itulah jenis jamur ini kurang umum dibudidayakan, karena pemasarannya menjadi sulit karena kurang stabilnya panen tadi.
5. Jamur tiram jenis osteron lebih banyak dimanfaatkan untuk olahan. Walaupun untuk sayuran pun juga enak.

Selasa, 10 Februari 2009

Prediksi panen, penjadualan, dan optimalisasi kumbung, hal yang penting dalam bisnis jamur tiram putih yang sukses

Ternyata masih banyak masyarakat yang heran dengan sistem panen jamur tiram putih yang setiap hari, ya setiap hari. Heran itu muncul karena kurang paham bahwa jika kita merawat sekitar 5000 baglog (misalnya), bukan berarti baglog yang dipanen langsung seluruhnya..
tetapi bergantian.

Untuk jamur tiram putih jenis florida yang kami kelola, karakteristik panennya adalah sebagai berikut :Pada 100 hari pertama, rata-rata jumlah log yang dipanen setiap harinya antara 3%-5% dari keseluruhan jumlah baglog, maksimal pada kondisi puncak, bisa mencapai 9%-10% dari jumlah baglog. Rumusan sederhananya :

Kondisi normal = 3%-5% jumlah log, artinya jika 5000 log, yang panen 150 baglog hingga 250 baglog. Jika rata-rata berat jamur per log petik adalah 100 gram, berarti rata-rata yang dipanen antara 15kg-25kg setiap harinya.

Pada kondisi puncaknya bisa 9%-10%, artinya bisa mencapai 450-500baglog, atau jika rata-rata berat jamur per log petik adalah 100 gram, berarti rata-rata yang dipanen pada kondisi puncak antara 45-50kg.

Rumusan ini berlaku untuk jamur tiram jenis florida dan sudah kami teliti memiliki kesamaan pola untuk di kumbung-kumbung lainnya. Yang berbeda adalah rata-rata berat jamur per log petik.
Masing-masing daerah sangat tergantung tingkat kelembaban, suhu, dan tentunya perawatannya. Ada yang rata-rata mencapai 150 gram, ada pula untuk daerah yang kering dan kelembaban rendah, hanya mencapai 70gram. Rata-rata berat jamur per log petik ini tentunya akan terus turun, jika pada panen pertama bisa mencapai 100 gram, setelah panen ke-4 tentunya turun di kisaran 60 gram.

Dengan rumusan 3%-5% jumlah log, Kami harap bagi pebisnis jamur tiram, dapat memperkirakan jumlah panen hariannya dan akhirnya dapat mengatur manajemen pemasaran dengan baik dan terjadual.

Ok.. sekarang ke topik utama..., Jamur tiram itu ngga langsung panen, hitungannya, memiliki masa inkubasi 30 hari, lalu setelah buka cincin, akan panen optimal 10 hari kemudian, artinya, jika kita berkontinu mengisi kumbung, ada 40 hari tanpa produksi jamur tiram sama sekali.

Padahal, pedagang-pedangang, supplier-supplier, dan rumah makan yang menjual menu jamur tiram, tentunya mengharapkan ketersediaan jamur tiram yang terus ada. Khan kasian jika ada yang jualan jamur tiram goreng, lalu liburan 40 hari.. (hehehe), yah.., walaupun panen kita menurun, yang diharapkan terus mendapatkan pasokan. Kata mereka (biar dikit, yang penting bisa jualan.

Untuk mengatasi kekosongan 40 hari itu yang perlu dilakukan antara lain adalah :

1. Melakukan penjadualan pengisian kumbung. Idealnya memang kita memiliki 2 kumbung dengan kapasitas yang sama. (tapi khan mahaaal....) Iya.., tapi dengan 2 kumbung yang diisi dengan jarak 1,5-2 bulan, bisa menstabilkan pasokan jamur. Jika kumbung yang satu sedang masa inkubasi, kumbung lainnya sudah pada masa produksi.

2. Jika kita hanya memiliki 1 kumbung, usahakan memperbesar kapasitas, tetapi diisi tidak penuh, tapi 60% isi dan 40% kosong atau 50% isi 50% kosong yang diisi bergantian. Untuk sistem ini yang perlu ditekankan adalah kebersihan dan sterilisasi kumbung yang baik.

3. Kerja sama pemasaran dengan pebisnis jamur tiram lain. Untuk memasok pasar yang sama (misalnya) kita bisa bekerja sama dengan pebisnis jamur tiram lain dan bergantian memasok jika pada saat kumbung kita dalam masa inkubasi.

Intinya dengan mengusahakan penjadualan, diatur agar kontinuitas panen dapat terjaga. (walaupun turun, bukan berarti kosong)Dengan ini akhirnya kita ngga perlu bertengkar dengan pedagang sayur(hehe).
Selain itu juga untuk mencegah, jangan sampai pasar yang sudah kita bentuk, kog ya dimasuki orang lain pada saat kita kosong produksi. Dalam hal ini, pedagang ngga bisa disalahkan, karena mereka tentunya butuh tetap bisa jualan.
Jadi seperti yang telah kami sebutkan dalam posting kami sebelumnya. Jika kita sudah dikenal kredibilitasnya sebagai supplier jamur tiram yang bisa kontinu, maka InsyaALLAH kita akan dengan mudah menjual jamur tiram.
Percayalah, bukan kita yang kesulitan menjual, nantinya kita lah yang akan dicari sama pedagang.Yang perlu diperhatikan adalah, berapa kapasitas panen kita, dan berapa kapasitas pasar yang ada.. ini harus pas... karena jamur tiram yang kita panen tentunya harus habis di pasaran, ngga boleh buang.. ntar rugi dong...

Rumus tadi bisa untuk membantu memperkirakan kapasitas panen di kumbung kita.Untuk jenis florida, rumusannya :

1000 log rata-rata 3kg(min)-9kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
2000 log rata-rata 6kg(min)-18kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
3000 log rata-rata 9kg(min)-27kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
4000 log rata-rata 12kg(min)-36kg per(max) hari (dalam 100-120 hari)
5000 log rata-rata 15kg(min)-45kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
6000 log rata-rata 18kg(min)-54kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
7000 log rata-rata 21kg(min)-63kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
8000 log rata-rata 24kg(min)-72kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
9000 log rata-rata 27kg(min)-81kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)
10000 log rata-rata 30kg(min)-90kg(max) per hari (dalam 100-120 hari)

Kenapa berhenti di angka 10.000????
Lha ini juga menjadi pertanyaan..

Ini pengalaman kami lho yaa..., bisa dijadikan refferensi, boleh percaya boleh nggak. Sebaiknya, dalam membuat kumbung. Kapasitas maksimal adalah 10.000 log saja. Jangan lebih, itu dapat masuk di kumbung dengan ukuran 7x15m2.

Kami pernah membuat kumbung dengan kapasitas hingga 12.000 log, di Agronusa bahkan dengan kapasitas 16.000 log, tetapi hasil yang didapat kurang optimal, dan kurang baik. Hasil terbaik (panen dengan berat baik) adalah di kumbung dengan kapasitas 8000-9000 baglog. Jadi jika kita ingin mengelola hingga 20.000 baglog, kami sarankan (strongly recomended), membuat pada 2 atau 3 kumbung yang berbeda, bukan disatukan pada satu kumbung ukuran besar.

Kenapa begitu...???
Lha ini juga menjadi pertanyaan.. hehe

Jamur tiram membutuhkan kondisi kelembaban yang optimal untuk dapat tumbuh dengan baik. Teoritis dan pengalaman, kelembaban terbaik untuk menumbuhkan jamur tiram adalah di kisaran 80%-85%.Kondisi ini dapat terjaga dengan baik pada kumbung dengan kapasitas ukuran terbatas di maksimal 100m2 (pengalaman). Jika kita membuat kumbung dengan ukuran yang besar dikhawatirkan (dan sudah kami alami), kelembaban yang ada dalam kumbung tidak bisa merata, sehingga hasil panen jamur tiram kurang optimal. Kami pernah mengukur dengan higrometer, ternyata di tempat-tempat tertentu pada kumbung besar, kelembaban bisa drop di 50%, ini yang menyebabkan hasil jamurnya kurang.
Di thailand, jepang, dan korea yang mbah-mbahnya budidaya jamur, juga membuat kumbung-kumbung dengan kapasitas kecil dan banyak..

Kerjasama Kerja dengan KOPERASI MIN 1 MALANG

Alhamdulillah tanggal 3 Februari 2009 kemaren kami telah mensepakati kerja sama kerja dengan Koperasi Madrasah Ibtidaiah Negeri 1 Malang (MIN 1 Malang) yang menginvestasikan dananya pada Kumbung No. 2.

Berarti kerja sama investasi kami telah meliputi dua institusi pendidikan yaitu:
1. Sekolah Dolan Malang di bawah pimpinan Kepala Sekolahnya Drs. Lukman Hakim.
2. MIN 1 Malang yang diwakili Wakil Kepala Sekolahnya Bapak Imam Achmadi.Harapan kami,

usaha ini dapat membantu sektor pendidikan agar biaya pendidikan bisa lebih murrraaaah..

Semangat awal kami memang hasil diskusi dengan Bapak Drs. Lukman Hakim yang sampai saat ini bersama kami ingin sekali bisa mewujudkan sekolah gratis yang tidak bergantung kepada pemerintah.

Formula yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
Orang tua siswa yang mensekolahkan anaknya di Sekolah Dolan Malang membayarkan dana investasi yang nantinya dikelola yang keuntungannya dapat untuk membantu biaya sekolah siswa.
Dana investasi tersebut pada akhirnya dikembalikan kepada orang tua siswa saat lulus. Kami dengan Bapak Lukman Hakim kemudian bersepakat menginvestasikan dana yang ada dari orang tua, guru, dan masyarakat di sektor agrobisnis jamur tiram putih ini..

Usaha ini pada mulanya dikelola oleh Agronusa Mushroom, namun karena pihak Agronusa merasa kerepotan dalam manajemen pengembangan usaha, akhirnya kini dapat kami kelola dengan utuh.
Alhamdulillah perkembangan usaha ini perlahan menuju arah yang semakin baik, dan harapan kami nantinya walaupun sedikit dapat berperan serta meningkatkan sektor pendidikan dan juga dapat meningkatkan daya perekonomian masyarakat yang berinvestasi di usaha ini tentunya.

Alhamdulillah, berarti mulai tahun 2009 ini, kumbung yang kami kelola total sudah mencapai 4 kumbung di Batu, dan 1 kumbung di Malang, dengan kapasitas sebagai berikut :
Kumbung no. 1 berkapasitas 9000 baglog (di Batu)
Kumbung no. 2 berkapasitas 8000 baglog (di Batu)
Kumbung no. 3 berkapasitas 4000 baglog (di Batu)
Kumbung no. 4 berkapasitas 8000 baglog (di Batu)
Kumbung no. 5 di Malang untuk melayani pasar kecil berkapasitas 1600 baglog.TOTAL

pengelolaan kami mencapai = 30.600 baglog. Subhanallah.. Alhamdulillah.
Pengisian baglog pada kumbung-kumbung tersebut dilakukan dengan rotasi (tidak bersamaan tentunya) untuk menjamin stabilitas produksi jamur tiram. Karena seperti yang telah kami paparkan dalam posting-posting kami sebelumnya, dalam bisnis ini yang ditekankan adalah kontinuitas dan ketersediaan barang.

Secara teknis, investasi koperasi MIN 1 Malang pada kumbung no. 2 adalah sejumlah 7000 baglog (dari kapasitas 8000 baglog) yang dijadualkan pengisiannya dapat dilakukan pertengahan bulan februari 2007.
Saat ini sedang dilakukan persiapan kumbung berupa perbaikan-perbaikan kecil, dan pembuatan baglog sejumlah total 7000.
Kapasitas panen kami sendiri saat ini turun di kisaran 25 – 40 kg /hari dan diharapkan dapat mulai stabil di atas 50kg /hari pertengahan akhir bulan februari ini sehingga dapat memenuhi semua permintaan pasar yang ada.
Kumbung yang beroperasi penuh saat ini adalah kumbung no. 4 dengan kapasitas 8000 baglog dan kumbung no. 5 berkapasitas 1600 baglog.
Sedangkan kumbung no. 1 sudah habis masa produksinya dan akan dibongkar dan dilakukan pengisian ulang. Kumbung no. 3 sudah diisi dengan kapasitas 4000 balgog dan dijadualkan mulai produksi awal maret.

Mohon maaf sekali kepada para rekanan supplier jamur tiram yang mendapat pasokan jamur tiram dari tempat kami antara lain : Bapak Achmad Yusuf (Demak-Surabaya), Bapak Yusuf (Keputih-Surabaya http://www.umbistick.com ), Mas Yoga (Surabaya), Bapak Ketut Sudama (Singaraja-Bali), Bapak Thomas (Malang), Mas Wiwid dan Mas Yuda (Malang), Ibu Ita (Malang) jika pengiriman dan pengambilan jamur tiram akhir-akhir ini sering kurang dan terlambat. InsyaALLAH besar harapan kami produksi mulai bulan Maret sudah stabil kembali.