Assalaamu'alaikum Wr Wb, buat rekat-rekan semua, blog ini hadir hanyalah merupakan sharing pengalaman kami dan rekan-rekan. Jika ada manfaat yang bisa diambil, kami sangat bersyukur dan mohon doa. Jika karena sok tahu kami ada yang dirugikan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga isinya bisa merupakan salah satu referensi. Wassalaamu'alaikum Wr Wb


Selasa, 22 September 2009

Mohon Maaf

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Segala puji hanya bagi Allah,

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah,

keluarga dan sahabatnya yang setia sampai hari kiamat, amma ba'du;

Dengan Hormat,

Kami beritahukan kepada segenap pengunjung jamursekolahdolan.blogspot.com,

Kami Menghaturkan

SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITRI

 1 Syawal 1430 H

Taqabbalallah Minna Wa Minkum

Minal Aidin Wal Faizin

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Mohon Dimaafkan Semua Kesalahan Yang Disengaja Atau Yang Tidak Sengaja

Demikian saudara saudariku yang kucintai dan kumuliakan pemberitahuan kami, semoga Allah selalu menjaga, melindungi dan memberkati kita semua dalam semua langkah kita, amien.

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

 

Fithrawan Satriyanto

Rabu, 02 September 2009

Berbisnis jamur tiram dgn modal terbatas (bag 1)

Seringkali jika ingin terjun dalam usaha/bisnis apapun, kita terganjal dengan masalah permodalan. Demikian juga dengan bisnis jamur tiram putih ini. Modal yang dibutuhkan untuk bisnis pada awalnya jika langsung membangun kumbung sendiri (bukan sistem sewa) memang cukup besar. Misalnya saja jika kita ingin berbisnis di skala 10.000 baglog, maka untuk pembuatan kumbung saja memerlukan dana sekitar 15juta an.. Lalu bagaimana dengan modal untuk pengisian baglognya? Jika harga baglog plus plu transport dan penataan Rp.2000/log, maka masih dibutuhkan dana lagi sekitar 20juta.. Berarti dana awal yang disiapkan mencapai 35 juta..


Lalu bagaimana jika dana awal kita tidak mencapai angka itu..? Mari kita bahas beberapa tips nya agar tetap bisa menjalankan bisnis ini dengan modal terbatas..

Gunakan penjadualan dengan sistem 2 kumbung. Sistem ini sangat memungkinkan dijalankan jika kita disiplin, ketat, dan rapi dalam melakukan manajemen keuangan dan manajemen pengisian kumbung.

Dalam beberapa tips terdahulu pernah kami jelaskan bahwa, jika ingin berbisnis dengan 10.000 baglog, sebaiknya, kita tidak langsung membuat kumbung dengan kapasitas sebesar itu. Tetapi dengan split/membagi menjadi 2 kumbung dengan kapasitas masing-masing 5000baglog, atau jika lahan masih memungkinkan, dibuat 6000an baglog. Perletakan kumbung disarankan jangan bersebelahan, namun memanjang atau zig zag, agar masing-masing kumbung memperoleh sirkulasi udara yang sama. Toh biaya pembuatan kumbung 10.000 dengan 2 kumbung 5000an baglog akan menghabiskan dana yang hampir sama.
Di sini, untuk modal pembuatan kumbung mutlak diperlukan dana yang 15juta an tadi.., lalu bagaimana dengan modal pembelian baglog dengan kapasitas 10.000 tadi?
Dengan membagi dua kumbung, kita hanya memerlukan dana untuk pembelian baglog dengan kapasitas 5000 baglog saja atau senilai 10juta. Lalu rawat dengan baik. InsyaALLAH menurut pengalaman kami selama ini, progres hasil panen jamur dalam 60 hari telah mencapai 60% an dari target panennya.., itu artinya dana penjualan hasil panen di 60 hari awal dari kumbung1 bisa untuk modal pengisian kumbung2. Jadi jarak pengisiannya adalah 1,5-2bulan. Lakukan perjanjian kerja dengan memberi DP dan pelunasan sebelum waktunya agar produsen baglog bisa menjadualkan tepat pada waktunya. Nah selanjutnya demikian juga ketika kumbung1 sudah waktunya diganti baglog, gunakan hasil panen dari kumbung dua untuk modal pengisiannya... dan seterusnya...

Anda bisa download beberapa data hasil panen kumbung kami sebagai perbandingan data untuk menentukan schedulling ini

Dengan sistem ini, kita dapat menjalankan bisnis 10.000baglog hanya dengan modal 5000baglog. Menarik bukan? Dalam dunia bisnis, dana mengendap adalah sesuatu yang 'diharamkan'. Dana itu diharapkan selalu berputar dan berdaya guna. Jika kita hanya membangun satu kumbung kapasitas 10.000baglog.., dari hasil panen 60 hari awal dana pembelian baglog sudah bisa kembali, lalu dana tersebut akan 'menganggur' selama 2-3 bulan sebelum bisa dibelikan baglog lagi. Jika dibelikan baglog juga ngga bisa ditaruh di dalam kumbung, karena masih ada baglog yang berproduksi.. ya khan..??

Berikut simulasinya :

Modal = 10juta untuk membeli baglog sejumlah 5000..
Target panen = 0,4kg x 5000 = 2000kg..

Progress panen dalam 60 hari = sudah mencapai 1200kg (kurang lebih 60% dari target panen), dengan harga jual Rp.7000/kg, maka telah didapatkan dana sebesar = 1200kg x 7rb = Rp.8.400.000, dana ini bisa sebagai DP untuk memesan baglog untuk diisikan di kumbung2, yang dilunasi setelah diisikan seluruhnya.. Tentunya menggunakan dana dari hasil panen jamur kumbung1.

Catatan : jika bisa menjual dengan harga lebih, katakan Rp.8000/kg, maka untuk pembelian baglog, malah bisa langsung dilunasi agar bisa tepat waktu pengisiannya.

Nanti, saat kumbung2 juga berproduksi selama 60hari, saat itu juga bertepatan dengan waktu penggantian baglog pada kumbung1, dana hasil panen kumbung2 ditambah tentunya hasil dari kumbung1 sendiri, bisa langsung digunakan untuk membeli baglog pada kumbung1.

Syarat jika memakai sistem ini adalah :

1. Kita harus disiplin dan sangat ketat menentukan jadual pengisian kumbung agar tepat waktu dan tidak terlambat
2. Harus ada semacam perjanjian kerja dengan produsen baglog agar pengisian kumbung bisa tepat waktu..
3. Memiliki manajemen keuangan yang baik agar dana tidak tercecer di mana-mana (ini kelemahan utama petani)
4. Baglog yang diisikan di kumbung sebaiknya sudah memiliki miselium sekitar 40% atau 50%..
5. Perawatan kumbung harus optimal agar semua hasil panen bisa sesuai target yang diharapkan..
6. Berdoa, keluarkan zakatnya, dan tawakkal kepada ALLAH SWT yang banyak.., karena disinilah kekuatan bisnis manapun juga terutama dalam bisnis agro dan pertanian..

Sabtu, 29 Agustus 2009

Berbisnis jamur tiram (lanjutan bagian ke-2)

Posting sebelumnya membahas sistem bagi hasil dalam menjalankan usaha jamur tiram putih. Selanjutnya jika skala usaha diperbesar dengan memakai lahan sendiri atau menyewa lahan, bagaimana sebaiknya perhitungan bisnisnya dan tentunya proyeksi keuntungannya..?

Dalam berbisnis jamur tiram putih, kita harus menentukan dulu skala bisnis yang akan kita lakukan. Untuk skala coba-coba dan hanya mencari tambahan saja, mungkin 500-3000 baglog, tetapi jika sudah diatas 4000baglog, sudah bisa dikatakan sebagai skala bisnis. Apalagi yang sudah mengusahakan hingga 10.000baglog.

Jika kita akan menjalankan bisnis dengan membayar orang untuk perawatan, menurut pengalaman kami layak jika skala bisnisnya sudah diatas 5000baglog. Jika di bawah itu, sebenarnya masih mampu dikerjakan sendiri dan tidak terlalu merepotkan. Anggap saja seperti kita berkebun di belakang rumah.

Langkah-langkah berbisnis jamur tiram putih :

1. Menyiapkan lahan yang ada dan membangun kumbung
Rencana skala bisnis jamur tiram yang ada berkaitan dengan luasan lahan yang kita miliki. Kami memiliki sebuah rumusan untuk menentukan luas kumbung efektif yaitu :
luas efektif kumbung adalah jumlah baglog per m2 = 70
angka 70 baglog/m2 ini adalah jumlah efektif baglog per luasan sehingga didapatkan sirkulasi udara yang cukup bagi jamur untuk tumbuh secara optimal.

Ini hasil pengalaman dan pengamatan selama 3 tahun pada 4 kumbung yang berbeda

Jika diterapkan sebagai berikut :
berbisnis 1000 baglog memerlukan luas = 1000/70 = 14,3 m2
berbisnis 2000 baglog memerlukan luas = 2000/70 = 28,6 m2
berbisnis 3000 baglog memerlukan luas = 3000/70 = 43 m2
berbisnis 4000 baglog memerlukan luas = 4000/70 = 57 m2
berbisnis 5000 baglog memerlukan luas = 5000/70 = 71 m2

Bagaimana pengaturannya..?
1000 baglog di lahan 14,3 m2 kira-kira 3x5 m2
utk panen kira2: 3 - 5kg/hari
2000 baglog di lahan 28,6 m2 kira-kira 4x7 m2
utk panen kira2: 6 - 10kg/hari
3000 baglog di lahan 43 m2 kira-kira 5x9 m2
utk panen kira2: 9 - 15kg/hari
4000 baglog di lahan 57 m2 kira-kira 6x10 m2
utk panen kira2: 12 - 20kg/hari
5000 baglog di lahan 71 m2 kira-kira 6x12 m2
utk panen kira2: 15 - 25kg/hari
dan seterusnya bisa di desain dan diukur sendiri sesuai dengan lahan yang dimiliki.

Catatan :
hasil panen tersebut adalah hasil optimal di 70 hari awal.

Jika bisnis ini kita jalankan hanya untuk selingan dan tambahan saja, maka hingga sejumlah 3000 baglog perawatan dan panen masih sanggup untuk dilakukan sendiri. InsyaALLAH perawatan per hari hanya memakan waktu hingga 3 jam saja. Itu sudah maksimal banget.. jika panen hanya 5kg an, malah mungkin hanya makan waktu setengah jam..

Untuk itu kita tidak perlu membayar orang untuk melakukan perawatan. Sehingga semua hasil keuntungan bisa diterima.

Proyeksinya sebagai berikut :
Jika kita merawat 3000 baglog
Modal (hingga tertata dan dibuang) Rp.2100/baglog x 3000 = Rp.6.300.000,-
Target hasil panen = 0,4x3000 = 1200kg (selama 4 bulan)
Hasil total dengan harga jual Rp.7000/kg = Rp.8.400.000,-
Jadi keuntungan yang diterima adalah = Rp.2.100.000,-
Keuntungan bisa bertambah jika harga jual bisa 8000/kg atau malah 10.000/kg

2. Menyiapkan baglog
Untuk skala bisnis hingga 10.000baglog, kami masih menyarankan sebaiknya baglog beli saja. Harga baglog dan pembeliannya bisa dibaca di posting kami sebagai berikut :

Tips membeli baglog

Tetapi jika ingin membuat baglog, itu juga sangat baik, karena tentunya bisa memastikan jadual pengisian kumbung sendiri dari hasil produksi baglog kita. Bahkan kita bisa menjual baglog jika kumbung sudah terisi..

3. Melakukan perawatan dan penjualan.
Sudah.. itu aja..simpel khan.., tapi memang pada prakteknya ngga se simpel itu.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis jamur tiram antara lain :

a. Pastikan dahulu pemasaran jamur tiramnya dan tentunya harga jualnya. Usahakan semua hasil panen bisa terjual sehingga perhitungan bisnis bisa benar-benar sesuai dengan yang direncanakan.
b. Untuk memastikan pemasaran, bisa bekerja sama dengan sistem plasma, atau mengusahakan pemasaran sendiri dengan bekerja sama dengan pedagang. Catatan saja, jangan sekali-kali bergantung pada satu pedagang, karena jika sangat tergantung, resiko usaha sangat tinggi apabila pedagang tersebut sewaktu-waktu tidak mengambil jamur kita. Sebaiknya minimal kita memiliki kerja sama dengan 2-3 pedagang.
c. Jika kita menyewa lahan dan membangun kumbung, pastikan jadual pengisian kumbung dengan ketat. Karena jika pengisian baglog di dalam kumbung terlambat, kita bisa rugi di akhir masa sewa..
d. Buat semacam perjanjian kerja dengan pembuat baglog sehingga jadual bisa selalu ditepati.
e. Lakukan perawatan dengan baik. Karena perawatan yang baik menentukan hasilnya..

Proyeksi bisnis jamur tiram putih :
Skala bisnis 8000 baglog

Modal untuk baglog :
Sistem : Membeli baglog dengan harga dasar Rp.1800/baglog
Transportasi dan penataan serta biaya bongkar = Rp.300/baglog
Biaya baglog = Rp.2100/baglog
Total modal untuk baglog = Rp.16.800.000,- per musin

Modal untuk lahan dan kumbung :
Lahan sewa dengan biaya Rp.1.000.000/tahun
untuk masa sewa 3 tahun
Luas kumbung = 8000/70 = 114m2 direncana ukuran 7x15m2
BiayaRp.120.000/m2. Sehingga biaya buat kumbung 114xRp.120.000 = Rp.13.680.000,-
Total modal untuk lahan dan kumbung = Rp.13.680.000,-

Dengan sistem sewa, kita harus menentukan jadual pengisian kumbung dengan ketat. jika masa produksi jamur tiram adalah 120 hari (4bulan) kita harus membeli baglog yang sudah siap tumbuh, atau paling tidak sudah memiliki miselium lebih dari 50%. Dengan toleransi keterlambatan, paling tidak maksimal 5 bulan per musim.

Jadi dalam 3 tahun kita mendapatkan = 36/5 = 7,2 atau 7 musim tanam.

Mari kita analisa keuntungan per musim
Misalnya biaya perawatan kumbung = Rp.600.000/bulan, dengan perawatan 4 bulan,
total biaya perawatan adalah Rp.2.400.000,-
Biaya pembelian baglog = Rp.16.800.000,-
Jadi total biaya per musim = Rp.19.200.000,-

Target panen = 0,4kg/baglog jadi dengan 8000baglog targetnya = 3200kg

Harga jual jamur dasar = Rp.7000,-
Total hasil penjualan = Rp.22.400.000,-
Keuntungan bersih = Rp.3.200.000,-

JUMLAH MUSIM TOTAL = 7 musim
Keuntungan = 7xRp.3.200.000 = Rp.22.400.000
Dikurangi modal sewa lahan dan pembuatan kumbung = Rp.13.680.000,-
Keuntungan bersih dalam 3 tahun = Rp.22.400.000 - Rp.13.680.000 = Rp.8.720.000

Catatan :
Dari analisa sederhana tanpa memperhatikan perhitungan ekonomi yang rumit itu, ada beberapa hal yang bisa disimpulkan disini :

1. Jika menggunakan lahan sewa lalu membangun kumbung, ternyata keuntungan yang didapat tidak terlalu tinggi. Itulah kenapa kami sangat menyarankan agar mempertimbangkan kembali jika HARGA BAGLOG DIATAS Rp.2000/LOG, dan harga jual jamur DIBAWAH Rp.7000/kg. Itulah juga yang menyebabkan kami mematok harga minimal jamur tiram putih segar di angka Rp.8000/kg. Jika dihitunga ulang, dengan harga jual jamur Rp.8000/kg, keuntungan bersih dalam 3 tahun bisa mencapai Rp.31.120.000, WOW hanya dengan selisih Rp.1000/kg, jumlah peningkatannya sangat tinggi..

2. Harga jamur Rp.7000/kg dari perhitungan itu ternyata bisa dikatakan hanya merupakan harga BEP saja. Jadi bisnis yang sebenarnya bisa menguntungkan jika menggunakan lahan sendiri (bukan sewa) dan bisa secara kontinu menjalankan bisnis ini.

3. Yang lebih direkomendasikan adalah dengan sistem menyewa kumbung per musim karena akan lebih murah. Dari perhitungan tadi, biaya sewa lahan dan kumbung adlaah, Rp.13.680.000,- dengan 7musim, jadi biaya per musim adalah = Rp.1.954.286,-. Jika kita bisa mendapatkan kumbung dengan sistem sewa seharga per musim di bawah itu, tentu akan lebih menguntungkan.

4. Dengan tingkat keuntungan yang sedikit dibanding pembuatan kumbung, dapat dimengerti jika sebagian pebudidaya beralih dari hanya JUAL JAMUR menjadi JUAL BAGLOG juga.. karena jual baglog itu memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi.

5. Hati-hati benar dengan pihak yang mengadakan kerjasama dengan tingkat keuntungan tinggi. Kecuali memang pihak tersebut menguasai pemasaran jamur tiram dengan harga jual tinggi pula. Dan berbudidaya di lahan sendiri. Karena kami sering di curhati sama teman2 yang merasa kapok bisnis jamur tiram sebab kog rugi, atau keuntungannya tidak seperti yang dibanyangkan..
harapan kami posting ini bisa sedikit memberikan gambaran.., maaf bahasannya ga karuan, maklum orang teknik, ga bisa nulis yang bagus.. hehe

dan yang pastinya... agar tidak rugi, sering-sering buka blog kami untuk mengikuti perkembangan tips-tips terbaru.. hehe

Senin, 24 Agustus 2009

Bagi hasil dalam bisnis jamur tiram (bagian 1)

Sebelumnya kami selaku jajaran pengelola bisnis jamur tiram mengucapkan

Marhaban yaa Ramadhan.., Telah tiba bulan suci yang ditunggu-tunggu. Bulan penuh ibadah dan keta'atan kepada Allah SWT.
Selamat menjalankan ibadah shaum Ramadhan..

Penjelasan sederhana ini sekaligus menjawab pertanyaan bagaimana sebenarnya pantesnya melakukan bagi hasil dalam bisnis budidaya jamur tiram putih.
Sebenarnya agak sulit menjawab ini, karena semua tergantung bagaimana kesepakatan yang dibuat oleh investor selaku pemilik modal dan petani jamur, dan tentunya sumber daya yang dimiliki oleh keduanya.

Jika memang sang investor memiliki dana, sedang sang petani memiliki lahan, kumbung, dan mengusahakan perawatan, maka pantaslah jika pembagian hasil dilakukan dengan merata yaitu 50:50. Artinya disini investor membeli baglog yang akan diisikan di kumbung petani, lalu petani merawatnya, lalu hasil penjualan jamur tiram dibagi dua. Ini berlaku jika penjualan jamur juga diusahakan bersama-sama.

Jika investor mengusahakan dana, lalu petani menyediakan lahan, kumbung, perawatan, dan penjualan sekaligus, bisa saja dengan menghitung hasil bersih dari penjualan jamur dikurangi modal baglog, lalu keuntungan bersih itu dibagi dengan 60% untuk petani, dan 40% untuk investor.
Semua ini sekali lagi tergantung kebijakan, dan kesepakatan masing-masing. Namun bagaimana kira-kira simulasi hasil yang diterima yaa...??

Sistem bagi hasil keuntungan ini bisa diterapkan dan layak untuk diusahakan jika skala bisnis yang akan dijalankan diatas 5000 baglog. Jika dibawah itu, tingkat keuntungan yang didapat mungkin terlampau kecil. Selain itu juga, diharapkan jaringan pemasaran jamur tiram putih yang akan dikelola sudah terbentuk, baik itu dengan sistem plasma, atau memang investor dan petani telah memiliki jaringan pemasaran sendiri.

Simulasi sederhananya sebagai berikut :

Katakan baglog yang akan dikelola sejumlah 5000 baglog.
Katakan harga baglog Rp.1800/bag
ditambah biaya transportasi dan penataan dalam kumbung dan sekaligus biaya pembongkaran baglog di akhir musim produksi menjadi Rp.2100/bag

Jadi modal total adalah Rp. 10.500.000,-

Target panen jamur tiram putih 0,4kg /baglog jadi 0,4 x 5000 = 2000 kg.
Harga jual jamur dasar di tingkatan petani rata-rata Rp.7000 (tanpa menghitung transport, pengemasan, dll)
Jadi hasil total adalah = 2000 x Rp.7000 = Rp. 14.000.000,-

Keuntungan kotor sebelum dibagi hasil adalah

Rp.14.000.000 - Rp.10.500.000 = Rp. 3.500.000,-

Keuntungan ini akan didapat dalam 4 bulan masa produksi.
Jadi simulasi bagi hasilnya jika 60:40 adalah
Bagi investor bagi hasilnya adalah 40% dari Rp.3.500.000 yaitu Rp.1.400.000,- Jika dibuat prosentasenya menjadi : Rp.1.400.000/Rp.10.500.000 = 13,3%
Atau jika dibagi 4 bulan menjadi 3,33% per bulannya..

Jadi dengan modal Rp.10.500.000, keuntungan per bulannya kira-kira Rp.350.000 an..

Hasil yang lumayan bukan..? Dari pada uang diem di bank.., bahkan ini jelas hasil yang lebih halal dan banyak daripada didepositokan di bank..

Bagi petani wajar jika hak nya lebih banyak, yaitu 60%, karena memiliki kumbung dan juga melakukan perawatan terhadap baglog. Pekerjaan petani disini antara lain adalah, menjaga kebersihan kumbung, mengatur kelembaban dengan memantaunya, melakukan penyiraman. Setiap harinya petani juga melakukan proses pemanenan dan perawatan terhadap jamur hasil panen hingga siap dalam keadaan bersih tanpa tangkai/bonggol.

Bagi petani, hasilnya adalah 60% dari Rp.3.500.000 yaitu Rp.2.100.000. Jadi jika dibagi empat bulan, petani menerima gaji sebesar Rp.525.000/bulannya.

Mari kita analisa sedikit kerja petani ini.., sebenarnya berapa jam kah kerja efektifnya dalam satu hari dengan merawat 5000baglog itu..???
Ini berdasarkan pengalaman kami sendiri.

Jika hasil 2000kg dalam 4 bulan itu dibuat rata, artinya per harinya panen sebanyak kurang lebih 16kg. (Maaf simulasi ini kami buat rata saja agar mudah dipahami, sebenarnya, fluktuasi panen tidak merata, pada 2 bulan awal panen banyak, lalu turun pada 2 bulan berikutnya). Pekerjaan panen 16 kg itu hanya memakan waktu sekitar 30menit saja, lalu proses pengguntingan dan pembersihan tangkai, sekitar 45 menit. Total semuanya hanya 75 menit, atau maksimal 90 menit saja.

Untuk kumbung kapasitas 5000 baglog itu besarnya kira-kira 6x12 m2. Pekerjaan menyapu, menyiram, paling lama memakan waktu sekitar 90 menit juga. Jadi dalam merawat jamur dengan kapasitas 5000baglog, paling lama pekerjaannya adalah 3 jam per hari. Selanjutnya petani juga bisa melakukan pekerjaan lainnya di hari itu.
Simulasi ini bisa juga dibuat linier, jadi kira-kira jika kapasitas 10.000 baglog, hasilnya bisa langsung dikalikan 2.

Catatan :
Perhitungan bisnis sederhana tersebut berlaku apabila dengan sistem bagi hasil..
Bagaimana jika investor melakukan pembangunan kumbung lalu menggaji petani..?? InsyaALLAH coba kami jelaskan pada posting selanjutnya..

Kamis, 06 Agustus 2009

Alat spinner untuk pembuatan kripik jamur

MESIN SPINNER PENGERING MINYAK

desain baru spinner lebih stabil

Daya mesin 1/4HP


Hasil kripik dapat lebih kering dan renyah hanya
dalam 5 menit spin

Kapasitas 5kg

SPESIFIKASI MESIN SPINNER
  • Bahan Stainless steel
  • Kapasitas 5kg
  • Menggunakan listrik dengan daya 500W
  • Daya mesin 1/4HP
  • DIMENSI 60cm x 45 cm x 53 cm
  • Keranjang bahan : vorporasi SS
Kegunaan :
  • Mengurangi dan menghilangkan kandungan minyak goreng
  • Makanan seperti kripik bisa lebih renyah dan tahan lama
  • Makanan lebih sehat karena kandungan kolesterol pada minyak goreng sudah dikurangi
Dapat diaplikasikan untuk kripik jamur, kripik buah, tempura, krupuk, kacang, kue goreng.

tertarik memesan..?

email kami

Satriadafi@gmail.com

Fithrawan76@yahoo.co.id

sms:
0817384454
0341 - 7783243

Harga : Rp. 1.900.000,- /Unit

Cara Order:

  1. Emailkan / SMS kami Nama lengkap, alamat pengiriman, alamat email
  2. Kami akan konfirmasi harga alat dan harga pengiriman. detil pembuatan alat dan prediksi waktu hingga alat dikirimkan ke alamat Anda.
  3. Biaya bisa ditransfer ke BCA: 315 024 1498 an Fithrawan Satriyanto
  4. atau ke Bank MANDIRI: 144 000 9770170 an Fithrawan Satriyanto
  5. Konfirmasikan transfer ke 0817384454 atau ke email satriadafi@gmail.com
  6. Alat akan kami produksi dan dikirim ke alamat, jika ada stok, alat akan langsung dikirimkan

download demo spinner
video spin01
video spin02


Spinner langsung dikirim ke alamat Anda
Harga pengiriman per unit:

Surabaya + Rp. 40.000,-
Jakarta + Rp. 80.000,-
Bandung + Rp. 80.000,-
Bogor + Rp. 90.000,-
Jogja + Rp. 70.000,-

Kota-kota di Kalimantan dan Sulawesi dan Sumatera : email konfirmasi, kami akan menghubungi Anda..


Workshop jamur tiram dan peralatan
Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang - Jawa Timur - INDONESIA

Pembiakan jamur di kumbung :
Translok Blok B Dusun Junggo Desa Tulungrejo Kec Bumiaji Batu - Jawa Timur

Kami mendapat banyak pertanyaan mengenai alat spin untuk pembuatan kripik jamur tiram. Spinner ini fungsinya untuk mengeluarkan minyak dari hasil gorengan jamur tiram sehingga bisa tahan lama dan sehat tentunya.
Jika kripik jamur tidak di spin, tentunya tidak akan awet dan cepat tengik/expired. Paling lama kripik jamur tanpa spin hanya bertahan 1 bulan. Namun jika dikeluarkan minyaknya, kripik jamur dapat bertahan hingga 5 bulan.

Prinsip kerja dari spinner ini adalah seperti mesin pemutar untuk pengering dalam mesin cuci biasa. Jamur yang telah digoreng, tentunya mengandung banyak minyak, dan untuk mengeluarkannya dimasukkan ke mesin ini.

Jika ditanya beli dimana, InsyaALLAH bisa kami bantu untuk membuatkan. lama pembuatan kurang lebih 6-7hari. silahkan email kami di satriadafi@gmail.com atau fithrawan76@yahoo.co.id jika ingin memesan.

Fungsi dan kegunaan spinner ini bukan hanya untuk kripik jamur tiram saja, bisa juga untuk jenis kripik yang lainnya.

Berikut ini beberapa foto detail spinner juga :

Tampak atas spinner
Tampak samping spinnerBagian bawah diberi pengait supaya wadah bisa berputar
Wadah tempat kripik jamur yang akan di spin


Posisi mesin yang wadahnya dilepas

Standar ukuran diameter spinner adalah 38cm

Mesin digerakkan oleh dinamo yang dihubungkan dengan pully


Untuk lebih jelasnya berikut ini ada video proses spinner :

Jumat, 31 Juli 2009

Perlunya paguyuban petani jamur tiram putiha

Minggu ini adalah minggu yang berat bagi para petani jamur tiram putih. Pemasaran jamur agak drop seiring dengan banyaknya jamur tiram putih di pasaran. Kebanyakan petani jamur yang tidak/belum memiliki jaringan pemasaran sendiri agak kesulitan menjual jamur tiramnya.
Sebenarnya di sini terdapat dua kondisi yang cukup kontras yang harus bisa diatasi yaitu :
- Konsumen tidak memperoleh informasi yang cukup jika ingin mendapatkan jamur tiram putih dari petani
- Sedangkan petani sendiri seringkali hanya mengandalkan pasar tradisional untuk menjual produknya.
Akibatnya karena hasil panen jamur tiram menyerbu semua ke pasar, pemasaran bisa menjadi jenuh dan menjatuhkan harga jual jamur tiram.
Di lain sisi, menurut beberapa informasi konsumen yang kami terima, ternyata harga jamur tiram di Konsumen tetap di harga yang stabil. Ini mengindikasikan harga jamur 'dipermainkan' oleh para tengkulak yang tidak mau rugi dengan sisa jamur yang tidak terjual ke konsumen.
Memang sudah cerita lama jika petani selalu 'kalah' dengan tengkulak. Jika harga jatuh, selalu petani yang dirugikan. Sedangkan kebanyakan pedagang akhirnya tidak mau menanggung resiko jamur sisa sehingga menerapkan sistim titip kepada petani yang jika terdapat sisa barang, dikembalikan kepada petani.
Untuk mengatasi hal seperti ini sebenarnya agar urgen juga dibentuk semacam paguyuban petani jamur tiram yang saling memberikan informasi pemasaran yang tepat dan efektif sehingga pasar mana saja yang sudah jenuh karena banyaknya petani yang menyetorkan hasil panennya dan pasar mana yang masih kurang pasokan.
Selain itu paguyuban juga berfungsi untuk saling bertukar informasi penjualan. Karena ternyata seringkali di satu sisi ada petani yang kesulitan menjual, tetapi di sisi lain ada juga petani yang kekurangan jamur tiram untuk memenuhi order permintaan jamur tiram.
Jika para petani jamur tiram mau untuk bersatu dan juga menstabilkan harga, InsyaALLAH walaupun tidak semua masalah bisa diatasi, tapi paling tidak ada tempat untuk saling sharing informasi dan bertukar pikiran.
Kami sendiri dari lokasi, walaupun memiliki produksi jamur tiram putih sendiri, terkadang juga mengambil dan membeli dari petani lain yang kesulitan dalam penjualan jamur tiram putihnya. Order pesanan jamur tiram yang ada pada kami seringkali merupakan kelipatan 5. Ada yang pesan 5kg, 10kg, 15kg, 20kg dan seterusnya. Dan jumlah itu memang bisa dipenuhi oleh petani yang memiliki kapasitas baglog di atas 5000 baglog.
Namun untuk petani yang hanya merawat 500-2000 baglog, biasanya agak kesulitan melakukan penjualan jika produksi jamur tiram sudah menurun.
Bayangkan saja, jika merawat sekitar 1000 baglog, ada kalanya hasil panen hanya 2-5kg saja. Dengan nilai itu, tentunya jika hasilnya dijual sendiri, akan memakan biaya operasional yang besar. Hal ini bisa diatasi jika petani tersebut ikut dalam suatu jaringan pemasaran tertentu, misalnya dalam plasma jamur tiram.
Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi kejenuhan pemasaran jamur tiram putih :
  • Usahakan pemasaran ke banyak potensi penjualan jamur tidak hanya ke pasar tradisional. Contohnya penjualan ke warung-warung, rumah makan, outlet olahan jamur tiram, konsumsi langsung, restoran, hotel, usaha catering, rumah sakit, kantin-kantin kantor, kantin-kantin sekolah dan kampus, dan masih buanyak lagi khan... Bahkan kami juga melayani pengiriman ke warung yang hanya butuh 2kg sehari tetapi rutin. Bayangkan jika ditawarkan ke 10 warung seluruh kota malang dan semua mau, khan 20kg terjual semua..
  • Sebagai petani yang juga menjual, usahakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan selain kualitas produksi. Pemasaran modern sekarang produsen dituntut untuk mengubah paradigma yang hanya fokus pada hasil produksinya ke kualitas pelayanan yang lebih mengedepankan kepuasan costumer selain fokus ke kualitas produk.
  • Petani dituntut untuk mampu memilah pemasaran disesuaikan dengan produksi jamur tiramnya. Jadi Perawatan kumbung memang agak lebih ribet dikiit, tetapi mampu menguasai pemasaran. Maksudnya adalah, jika kita melayani pasar tradisional, dipilihkan jamur tiram ukuran kecil dan tanggung, sedangkan untuk layanan resto atau outlet jamur, dipilihkan jamur tiram ukuran sedang dan besar.
  • Memiliki jadual dan prediksi hasil jamur tiram dari kumbung disesuaikan dengan permintaan yang ada. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada order, petani bisa memprediksi dengan tepat produksinya. Karena seringkali order untuk esok hari (misalnya) harus disanggupi jumlahnya saat ini. Jika belum menyanggupi, paling tidak mampu memprediksi sehingga hasilnya ngga meleset terlalu jauh. Misal order 20kg, jika ngga sanggup semua, masih mampu untuk mensuport sekitar 18kg. Jangan sampai sanggup 20kg, tetapi keesokan hari ternyata hanya ada 5kg.
  • Mempunyai produk olahan sendiri seperti kripik jamur tiram, atau outlet jajanan jamur tiram sendiri.
Tetapi memang beberapa tips tadi secara teoritis saja, mungkin penerapannya tidak semudah yang dikatakan karena memerlukan usaha dan sumber daya yang optimal. Namun semua itu adalah pengalaman yang kami lakukan sendiri. Hasilnya Alhamdulillah walaupun di pasar Batu dan sekitarnya harga jamur tiram drop sampai hingga Rp.5000/kg, kami tetap menjual di kisaran Rp.8000/kg.
Mengapa..?? Karena penjualan yang kami lakukan menggunakan sistem direct selling dengan rantai pemasaran yang cukup pendek yaitu :
Petani ---> konsumen
atau Petani --> Supplier --> Konsumen
Dan kami hanya memenuhi order. Jadi InsyaALLAH jamur tiram yang dilempar ke konsumen pasti laku.
Ini berbeda dengan penjualan ke pasar yang memiliki rantai sebagai berikut :
Petani ---> tengkulak ---> Pedagang pasar ---> konsumen
atau malah ada yang agak panjang lagi
Petani ---> reseller ----> tengkulak ----> pedagang pasar ---> konsumen
Jadi tidak heran jika harga di petani rendah, dan harga di konsumen tinggi.
Namun di luar semua itu, berdasarkan pengalaman kami, kondisi jamur tiram yang lagi panen raya ini tidak akan melebihi 7 hari, artinya setelah 7 hari, InsyaALLAH progress panen akan stabil kembali. Dan di saat itu harga akan kembali ke tingkatan normal.
Jadi.., buat para petani.., sementara bersabarlah, bertawakkal kepada ALLAH SWT, dan banyak bersedekah jika jamurnya pas banyak dan ngga terserap semua. InsyaALLAH dalam 7 hari ke depan, semua akan kembali ke kondisi seperti biasanya..

Senin, 27 Juli 2009

Agar jamur tiram terjual SEMUANYA, tentukan segmentasi pasar

Bagi petani jamur yang tidak ikut dalam plasma penjualan jamur manapun, harus memiliki strategi penjualan yang pas jika ingin menjual jamur tiramnya. Mengapa demikian? Karena jika tidak, dikhawatirkan terdapat sisa jamur yang tidak terserap ke pasaran.
Potensi pemasaran jamur tiram yang paling banyak adalah ke pasar tradisional, konsumsi langsung, rumah makan, outlet-outlet jajanan jamur krispi, pengusaha kripik jamur, dan sebagainya. InsyaALLAH dengan semakin dikenalnya jamur tiram sebagai sayur yang menyehatkan, akan semakin banyak pula potensi pemasaran yang terbuka.

Tampilan jamur dari log umur 1-2bulan


Untuk jamur dari baglog yang berumur hingga 2-3 bulan potensinya masih luas yaitu bisa ke pasar tradisional yang lebih mementingkan penampilan yang bagus dan estetika, rumah makan, outlet, dan sebagainya. Jamur dari baglog umur ini mempunyai karakteristik yaitu masih tebal, putih, penampilan bagus, tudung sepurna. Jamurnya juga cukup tahan lama dalam kemasan, sehingga memungkinkan untuk melayani permintaan ke luar kota.

Tampilan jamur dari log umur 3 bulan lebih


Tetapi untuk jamur tiram dari baglog yang berumur diatas 3 bulan, potensinya akan semakin terbatas. Jamur tiramnya biasanya lebih tipis, warna sudah tidak terlalu putih lagi, dan terkadang agak ke abuan. Juga kurang tahan lama (karena tipis tadi). Jamur juga sering terkesan agak basah. Biasanya jika hanya mengandalkan pemasaran ke pasar tradisional, seringkali jamurnya akan tersortir dan tidak diterima. Agar jamur tetap terserap di pasaran, lebih baik menjual jamurnya ke outlet2 jajanan jamur krispi, rumah makan, warung, atau konsumsi langsung. Bisa juga menjual jamurnya ke olahan jamur tiram seperti kripik jamur, nugget, dan sebagainya.
Dengan memiliki banyak jaringan potensi pemasaran jamur tiram, kita tidak hanya mengandalkan penjualan ke pasar saja, sehingga InsyaALLAH seluruh hasil panen jamur tiram kita bisa terjual dengan baik.

Sabtu, 25 Juli 2009

Pilihan jamur

Jamur umur 2 hari
Jamur umur 4-5hari

Lain konsumen, lain pula permintaan akan bentuk jamur tiramnya.., itu kesimpulan kami dalam pemasaran. Untuk konsumen yang memiliki usaha jamur krsipi, biasanya menginginkan jamur tiram yang besar, tebal, itu rata-rata umur panen sekitar 4 hari dari first appearnya. Namun, jika udara memiliki kelembaban alami lebih dari 90% (pada saat musim hujan misalnya) agak beresiko memenuhi permintaan ini, karena menunggu jamur tiram hingga berukuran besar memiliki kekurangan yaitu :

- Jika kelembaban tinggi, jamur tiram memiliki kecenderungan basah
- Warna jamur menjadi agak kekuningan
- Kurang tahan lama dalam penyimpanan dan cepat layu

Namun secara umum memang jamur tiram yang berukuran besar lebih menguntungkan dari segi bobot apabila dibuat usaha jamur krispi dan kripik jamur.
Untuk konsumen yang merupakan reseller dan dijual ke pasar tradisional, biasanya menginginkan ukuran jamur yang tanggung atau kecil. Kami sendiri untuk permintaan ke luar jawa seperti Bali, Makasar, Pekanbaru dan Batam, biasanya memilihkan jamur tiram dengan ukuran kecil atau tanggung ini.
Jamur tiram putih dengan ukuran ini biasanya berumur 2 hari dari first appearnya. Bagi petani jangan kuatir rugi jika memanen jamur ukuran ini, karena justru lebih cepat untuk panen berikutnya.

Keuntungan jamur yang berukuran kecil ini adalah :
- Jamur tiram lebih tahan lama
- Bentuk jamur sangat menarik
Pengalaman kami, jamur yang masih berumur 2 hari ini masih tahan dalam plastik polipropilen tebal 0.05 atau 0.08 selama 3 hari.

Lihat perkembangan ukuran jamur dari first appear hingga hari ke 4

Jumat, 24 Juli 2009

Antisipasi pemasaran

Adakalanya terjadi saat dimana tidak sesuai antara pasokan jamur dan permintaan pasar. Ketidak sesuaian itu juga bersifat ekstrim, yaitu jika pasokan jamur turun, biasanya permintaan akan jamur tiram justruk meningkat. Dan sebaliknya, saat panen raya, dan pasokan jamur tiram berlimpah, permintaan akan jamur menurun. Untuk itu perlu perlu diantisipasi dengan sedikit strategi manajemen pemasaran yang pass..
Jika pasokan jamur tiram sedikit dan permintaan banyak, bisa diatasi dengan penjadualan ke konsumen. Misal hari ini ke konsumen A, besok ke konsumen B. Tetapi dengan penjelasan terlebih dahulu tentunya.., karena jangan sampai konsumen merasa di anak tirikan.
Lha.., jika pasokan jamur berlimpah dan permintaan sedikit, bisa diatasi dengan membuat olahannya. Atau juga dengan sistem menghabiskan panen hingga ke bakal buahnya juga. Cara ini cukup efektif untuk menunda panen hingga 2-3 hari, jika kebetulan saat itu terjadi penurunan permintaan.
Kami menyarankan untuk tidak menahan panen, karena jika jamur terlalu besar dan tua untuk dipanen, justru akan menurunkan kualitas dan cenderung jamur akan berwarna kekuningan. Selain itu nutrisi dalam baglog akan cepat habis.

Posting tentang pemasaran :

Pemasaran 1
Pemasaran 2
Pemasaran 3
Pemasaran 4
Pemasaran 5




Lebih baik memanen jamur dalam kondisi muda dan kecil, karena dapat menghemat nutrisi, daripada menunda panen hingga besar karena akan boros nutrisi

Sabtu, 18 Juli 2009

Tip dan trik budidaya jamur tiram (5)


Inkubasi

Setelah proses inokulasi selesai, baglog yang telah disuntikkan bibit jamur tiram putih dipindahkan ke ruang inkubasi.

tip
1. Inkubasi area haruslah tempat yang benar-benar bersih. Untuk memastikannya, sebaiknya sterilkan ruang inkubasi dengan menyemprotkan formalin 2% di sekitar rak inkubasi.
2. Pada awal perletakan baglog di rak inkubasi, sebaiknya tidak terlalu banyak cahaya dan sirkulasi udara.
3. Tapi setelah kurang lebih 1 minggu - 10 hari, tambahkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup.
4. Tempat rak inkubasi sebaiknya bersuhu kamar rata-rata 25 derajat C - 28 derajat C. Jika suhu pada ruangan inkubasi terlalu tinggi diatas 32 derajat C, biasanya terlalu beresiko dan dapat menyebabkan kegagalan tumbuh miselium. Hal ini disebabkan pertumbuhan miselium sangat rentan terhadap bakteri thermofilik.
5. Pemindahan baglog dari ruang inkubasi ke kumbung/mushroom house sebaiknya dilakukan saat miselium telah mencapai lebih dari 30%

Posting berkaitan :
Trik 1
Trik 2
Trik 3
Trik 4

Kamis, 04 Juni 2009

Tip dan trik budidaya jamur tiram putih (4)

Step 4 (INOKULASI MEDIA)

Baglog yang telah disterilisasi dalam steamer diletakkan dalam ruang inokulasi

Yang PERLU diperhatikan :

- Perletakan baglog jangan ditumpuk terlalu tinggi, maksimal 3 tumpuk saja.

- Ruang inokulasi harus bersih sekali, sangat rapat, bahkan tidak boleh ada udara masuk. (sebaiknya sih diberi Air Conditioning AC).

- BAGLOG SUDAH CUKUP DINGIN SAAT DI INOKULASI

- WARNING, baglog yang masih bersuhu diatas 50 derajat akan beresiko mati jika diinokulasikan bibit jamur

Bahan yang perlu disiapkan saat inokulasi bibit jamur tiram :

  • - Bunzen (kompor spritus kecil)
  • - Bibit jamur tiram putih
  • - Spatula atau stang stainless steel
  • - Spritus untuk bahan bakar bunzen
  • - Alcohol 96% untuk sterilkan tangan, kaki, dan badan
  • - Kertas koran untuk penutup baglog
  • - Karet

Langkah inokulasi:

  1. Semprot tangan, kaki, badan dengan alcohol sebelum memasuki ruang inokulasi
  2. Nyalakan bunzen dan USAHAKAN SELAMA PROSES INOKULASI, BIBIT SELALU DEKAT DENGAN NYALA API.
  3. Buka cincin baglog, lalu masukkan bibit jamur tiram putih secukupnya dalam baglog
  4. pasang kembali cincin, dan tutup dengan kertas koran dan rapatkan dengan karet
  5. KERTAS KORAN HARUS DALAM KEADAAN STERIL JUGA, SEBAIKNYA IKUTKAN SAAT PROSES STERILISASI BAGLOG DALAM STEAMER.

Tips

- Tingkat keberhasilan inokulasi sangat tergantung ketelitian, kebersihan ruang inokulasi sterilnya tangan dan kaki, dan dekat dengan nyala api bunzen

- Inokulasi yang baik biasanya akan memunculkan bibit jamur berupa seperti mengapas

- dalam waktu kurang lebih 10 hari, mizelium telah mencapai hampir 50%.

- Setelah di inokulasikan, letakkan media baglog dalam rak-rak inkubasi boleh dalam posisi vertikal atau horizontal mana saja yang lebih menghemat tempat.

- Rak inkubasi hendaknya bersih, terletak dalam ruangan yang tidak terlalu terang

- Setelah 10 hari boleh dilakukan sirkulasi udara, atau langsung saja dilakukan pemindahan ke kumbung

VIDEO PROSES INOKULASI

Refferensi lain inokulasi media dari FAO

Posting berkaitan:

Trik 1

Trik 2

Trik 3

Trik 5



Rabu, 03 Juni 2009

Tip dan trik budidaya jamur tiram putih (3)

Step 3 (sterilisasi media baglog)

Media yang telah dikemas dalam bentuk baglog, selanjutnya harus disterilkan. Sterilisasi media biasanya dengan dikukus atau di uapkan hingga suhu dalam media baglog mencapai 100 derajat C.

Cara 1
Diuapkan langsung menggunakan drum
- Susun baglog di dalam drum (biasanya berkapasitas 60 baglog)
- Uapkan hingga suhu mencapai 90 - 100 derajat C- Setelah suhu tercapai, biarkan konstan selama 3 - 4 jam
- Untuk ekonomisnya gunakan kayu bakar yang bisa dibantu dengan batu bara, lalu di blower dengan kipas angin.
- Bisa juga menggunakan kompor minyak tanah, tetapi sekarang karena konversi ke gas LPG, penggunaan kompor minyak tanah menjadi kurang ekonomis.
- Biarkan mendingin hingga suhu di kisaran 50 derajat, baru dipindahkan ke ruang inokulasi





Cara 2
menggunakan ruang steam (steamer)
- Susun baglog secara berdiri (vertikal)
- Jika disusun horizontal (tidur) kepadatan baglog harus bagus dan isi steamer harus penuh.
- JIKA KEPADATAN KURANG JANGAN DISUSUN TIDUR, SOALNYA BAGLOG BISA RUSAK (Oleh tekanan uap panas ) SAAT PROSES STERILISASI.
- Uap panas di alirkan ke dalam steamer menggunakan boiler
- Penggunaan boiler ini untuk menghasilkan uap panas dengan optimal dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis
foto steamer baja (reff FAO)

Kiri adalah boiler kapasitas 100liter yang kemudian
mengalirkan uap panas ke steamer bagian kanan
TRIK :
- Jangan lupa menutup ujung media baglog dengan plastik sebelum dikukus.
- Pastikan suhu media (termometer tertancap ke baglog) telah mencapai 100 derajat C
- Media baglog yang matang (cukup dikukus) diindikasikan dengan warna yang lebih gelap dari pada sebelum dikukus
- Lama proses sterilisasi jika menggunakan steamer atau drum ini berkisar antara 10 - 14 jam.
- Jika menggunakan autoclaf lama sterilisasi biasanya hanya memakan waktu 6 jam

Tampak penyusunan baglog tidur dalam steamer dan posisi termometer tertancap di baglog sehingga yang terpantau adalah suhu media


Suhu media pada proses sterilisasi harus mencapai 100 derajat C

Keterangan mengenai boiler lebih lanjut dapat dilihat dalam link berikut ini :

http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Boilers%20and%20thermic%20fluid%20heaters%20(Bahasa%20Indonesi.pdf

VIDEO STERILISASI STEAMER

Posting berkait :

Trik 1

Trik 2

Trik 4

Trik 5



Selasa, 02 Juni 2009

Tip dan trik budidaya jamur tiram putih (2)

Step 2 (membuat campuran media baglog)


Setelah serbuk gergaji cukup waktu, dibuatlah campuran media baglog.
Refferensi campuran antara lain :

- Serbuk gergaji 100kg
- Tepung jagung 10 kg
- Dedak/bekatul 10 kg
- Pupuk sp 36 0.5kg
- Gip 0.5 kg
- air 50 - 60%

Referensi lain :
- Serbuk gergaji
- 5 - 15% bekatul
- 2% kapur
- 2 % gips
- air 65 %

Cukup sederhana ternyata..
Kalau campuran kami :
- 100 kg serbuk gergaji
- Bekatul 9kg - 15kg
- Opsional tepung jagung 5kg kalau memungkinkan
- Kalsium 1 kg
- Gula (kemudian dilarutkan) 0.5kg

TIPS NOTE :
Bekatul dan tepung jagung adalah nutrisi media. Ukurannya sangat tergantung jenis stren dari jamur tiram putih yang ingin dibudidayakan.
Untuk daerah dingin (suhu rata2 di bawah 25derajat C) memungkin kan untuk menambah nutrisi hingga 15-20%, tetapi untuk budidaya di daerah panas (diatas 29derajat C) sebaiknya maksimal menggunakan nutrisi 10%. Karena bibit jamur sangat rentan terhadap bakteri termofilik.

Trik
- Usahakan campuran tercampur dengan homogen dan merata
- Gunakan plastik roll polipropilen 0.05 x 18cm yang dipotong2 per 35cm
- Kadar air jangan terlalu tinggi
- Berat baglog rata-rata sebelum di steam untuk ukuran ini adalah 1350gram
- Lokasi pencampuran usahakan yang higienis.
- Sehari sebelum digunakan mencampur, ada baiknya di sterilisasi menggunakan formalin

VIDEO PENCAMPURAN :
Langkahnya :
- Serbuk gergaji dicampur merata dengan bekatul, kalsium VIDEO
- ditambahkan kadar air (diberi larutan gula juga) VIDEO
- Setelah merata diayak VIDEO
- Campuran dimasukkan plastik 0.05x18 tadi VIDEO
- Setelah itu di padatkan dengan alat pemadat VIDEO

Sebaiknya kondisi media sepadat mungkin. Pemadatan bisa dengan manual yaitu ditekan-tekan menggunakan botol, atau secara semi mekanis menggunakan alat press.
Kualitas baglog semakin padat, akan semakin baik.

Posting berkaitan

Trik1
Trik 3
Trik 4
Trik 5

Rabu, 27 Mei 2009

Tip dan trik budidaya jamur tiram putih (1)

Tips 1 (penyiapan serbuk gergaji)


Serbuk kayu/gergaji yang umum digunakan dalam budidaya jamur tiram putih adalah :
- Kayu sengon laut
- Kayu mahoni
- Kayu nangka/mawar
- Kayu kampung
- Kayu meranti

WARNING, Jangan menggunakan kayu yang bergetah seperti
KAYU CEMARA, DAMAR, PINUS

Tips :
- Budidaya yang termudah adalah menggunakan serbuk gergaji dari kayu sengon laut
- Letakkan kayu di lokasi yang terlindung, sebaiknya jangan kena hujan, karena nanti akan kesulitan dalam menentukan kadar air
- Serbuk gergaji jangan langsung digunakan, tapi timbun dahulu selama kurang lebih 3 minggu
- Pada saat ditimbun, campur lah serbuk gergaji dengan kapur dengan perbandingan: 20 kg serbuk gergaji ditabur sekitar satu genggam kapur.
- Tujuan menaburkan kapur adalah untuk mengatur ph dari serbuk gergaji
- Ada baiknya tetap di cek ph sekitar 7.
- WARNING, jika ph sampai 8 atau lebih 90% akan menyebabkan kegagalan

Triks :
- Ukuran serbuk gergaji yang kasar dan halus menentukan jumlah.
- Sebaiknya pilih ukuran serbuk gergaji yang halus karena lebih mudah dalam pengaturan kadar air, dan juga berat yang didapat biasanya lebih banyak.
- Sebaiknya sesedikit mungkin biaya dikeluarkan untuk serbuk gergaji, idealnya memang budidaya jamur adalah memanfaatkan limbah serbuk gergaji.
- Biasanya di daerah Malang dan sekitarnya, harga serbuk gergaji jika beli curah dalam satu truknya sekitar Rp.1.200.000. Dan bisa menghasilkan kurang lebih 4000 baglog. Berarti biaya per baglog untuk serbuk gergaji adalah Rp.300,-
- WARNING : JANGAN DIBELI JIKA DI KURS KAN KE BAGLOG HARGA DIATAS Rp.500,- Kecuali harga jamur tiram di daerah Anda lebih dari Rp.12.000 /kg di tingkatan petani.

- Umumnya dari satu truk curah, bobot serbuk gergaji dengan kadar air normal adalah sekitar 4-5 ton.

- Lebih menguntungkan membeli serbuk gergaji dalam zak (pakan ternak). Berat rata-rata per zak nya 20kg. Satu truk bisa membawa hingga 250 zak lebih.

Posting berkaitan :

Trik 2

Trik 3

Trik 4

Trik 5



Jumat, 03 April 2009

Produksi jamur tiram baru

Alhamdulillah dimulai bulan april 2009 ini, kumbung 02 sudah mulai berproduksi, jadi seiring menurunnya produksi kumbung 04, diharapkan kestabilan hasil jamur masih dapat terjaga.

Jadi bulan april ini, produksi jamur tiram putih disupport langsung dari 4 kumbung operasi. Dan produksi di awal bulan sudah mencapai 70kg lebih per hari nya.. Alhamdulillah..
Kami harapkan nilai ini dapat stabil sehingga dapat dengan kontinu mensupport pelanggan.
Tampak hasil tanggal 3 april.. total panen 110kg

data hasil panen terbaru bisa dilihat di data hasil panen.

Kepada para INVESTOR yang terhormat, mulai bulan ini kami juga menampilkan data hasil penjualan jamur tiram selama bulan maret 2009 kemaren dan updating data penjualan selama bulan april nantinya. InsyaALLAH. data penjualan dapat didownload di data hasil penjualan.
Berikut contoh penjualan kami yang terbungkus curah langsung ke konsumen