Assalaamu'alaikum Wr Wb, buat rekat-rekan semua, blog ini hadir hanyalah merupakan sharing pengalaman kami dan rekan-rekan. Jika ada manfaat yang bisa diambil, kami sangat bersyukur dan mohon doa. Jika karena sok tahu kami ada yang dirugikan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga isinya bisa merupakan salah satu referensi. Wassalaamu'alaikum Wr Wb


Kamis, 30 Desember 2010

Sistem refresh untuk libur sejenak..

Baglog jamur kita jika sudah memasuki masa produksi, maka akan terus menumbuhkan jamur secara bergantian.. Pada saat produksi ini akan timbul sedikit masalah jika jatuh pada hari-hari libur seperti hari besar, hari raya, libur tahun baru, dan sebagainya dimana pedagang off sementara.
Bagaimana mengantisipasinya agar panen kita tidak terbuang percuma..? Bagaimana teknik yang justru bertujuan untuk menghambat atau memperlama panen selanjutnya..?

Foto baglog setelah direfresh
lalu ditutup

Teknik yang biasa kami lakukan adalah teknik refresh. Teknik ini pernah kami bahas sebelumnya untuk mengantisipasi atau mengatasi hama ulat. Namun teknik ini juga berguna untuk menghambat panen sementara, paling tidak bisa menghambat sekitar 2-3hari jika bertepatan dengan hari libur...


Bagaimana cara kerja teknik ini..? Sederhana sekali:
  • Bersihkan baglog dengan melakukan pencungkilan mulut baglog dari bekas-bekas panen
  • Pembersihan juga meliputi bakal buah, pin head. Semua dicungkil habis..
  • Jika ada bakal miselia pun juga dibersihkan.
  • Lalu bersihkan pula lantai kumbung sebersih mungkin dari sisa-sisa bekas pembersihan tadi.
  • Langkah ke-5 ini optional, bisa juga dengan menutup kembali mulut baglog. Untuk hal ini sebaiknya membeli cincin baglog yang dilengkapi dengan tutupnya juga.
  • Lalu tutup kumbung tanpa diberi sirkulasi udara.
  • Tetap jaga kelembaban udara di kisaran 85%-90%
Setelah melakukan teknik refresh tadi, InsyaALLAH jamur tiram putih akan tertunda pertumbuhannya selama kurang lebih 2-3hari. Di hari ke-2 dari libur tersebut, bisa kembali diberikan raising yaitu pengabutan hingga ke mulut botol, jadi pada saat hari ke-3 pertumbuhan sudah normal kembali.

Jika ingin libur yang lebih lama yang mencapai kurang lebih seminggu atau 6 hari. Setelah melakukan pembersihan, mulut baglog wajib untuk ditutup kembali. Lalu jangan melakukan penyiraman kumbung dan lantai. Pada saat ini posisi baglog akan kembali di posisi inkubasi.

Keuntungan dari sistem ini adalah:
  • Karena sudah dibersihkan dengan baik, posisi baglog kembali fresh untuk pembentukan buah tanpa diganggu kotoran pada mulut baglog
  • Dapat menghambat sementara pembentukan jamur tiram pada saat yang memang tidak kita inginkan untuk tumbuh.
  • Menghemat atau mempertahankan nutrisi baglog. Jika dibiarkan menumbuhkan jamur, tentunya nutrisi baglog akan berkurang, jika jamur yang tumbuh itu bisa terjual sih.. tidak apa, lha jika memang pada saat hari libur, lebih baik direfresh saja. Dihambat pertumbuhannya, agar nutrisi dalam baglog bisa tetap stabil.
Yang perlu diperhatikan jika melakukan sistem ini adalah:
  • Pembersihan yang dilakukan harus bersih dan teliti
  • Kadar air dalam baglog harus tetap dipertahankan agar baglog tidak menjadi kering, caranya dengan menutup mulut baglog dan juga menjaga kondisi kelembaban kumbung.
  • Tetap perhatikan kebersihan kumbung.
  • Kurangi sirkulasi udara saat refresh
  • Intinya mengembalikan kondisi baglog seperti saat inkubasi. Jadi yang penting kadar air dalam baglog jangan berkurang.
Memang sebagai petani, ada kalanya kita ingin libur sejenak, karena jenuh juga jika tiap hari panen terus. Setidaknya teknik ini bisa untuk istirahat sejenak 2-3hari. Maksimal 6 hari

Kamis, 23 Desember 2010

Pemilihan PDA (F0) yang baik

Ketika kita sudah berhasil dalam membuat indukan PDA, jangan lupa untuk bersyukur kepada ALLAH SWT. Sungguh pembiakan jamur tiram dalam teknik budidaya jamur tiram putih ini merupakan keajaiban yang menunjukkan kekuasaan dan kebesaran ALLAH SWT. Ini pun hanya salah satu keajaiban dari jutaan keajaiban di alam dari ciptaanNYA.
Bayangkan saja.., hanya dari indukan jamur kecil seperti foto di bawah ini.., InsyaALLAH sudah dapat menghasilkan 4 botol PDA, Subhanallah.. Kami masih selalu takjub akan keajaiban dari ciptaan ALLAH SWT ini.
Indukan yang dipilih untuk dibiakkan ke PDA

Ini juga contoh jamur indukan untuk PDA
Bagaimana tidak.., jika indukan tadi diletakkan di botol ceper, InsyaALLAH dapat menghasilkan 25 botol F1. Padahal dari 1 botol F1 saja, bisa untuk menghasilkan 60 botol bibit F2. Satu botol bibit F2 dapat menghasilkan sekitar 30 baglog..

Jadi jika diurut, satu jamur kecil tadi --> jadi 4 botol PDA --> 100 botol F1 --> 6000 botol F2 --> 180.000 baglog jamur tiram putih.. Yang jika per baglog menghasilkan sekitar 400gram jamur tiram, maka dari 180.000 baglog tadi akan menghasilkan InsyaALLAH sekitar = 72.000kg jamur tiram atau 72 TON..!!!! Subhanallah...

Sungguh benar firmanNYA yang mengatakan suatu kebajikan itu pahalanya akan dikalikan 10 lalu dikalikan 70 lalu dikalikan 100 bahkan tak terhingga.. dan ALLAH SWT akan melipatgandakan balasan kebaikan kepada orang yang dikehendakiNYA...

Untuk itu janganlah berputus asa jika masih gagal dalam membuat kultur PDA, karena sungguh, modalnya hanya panci presto saja, InsyaALLAH sudah bisa membuat kultur PDA. Jika tidak punya.., ya pinjam saudara.., jika tidak ada, ya pinjam tetangga.., masa sih tetangga satu RT ngga ada yang punya panci presto..??!! Hari gini gitu loh..

Nah.. sekarang mari kita bahas sedikit mengenai bibit PDA yang sudah berhasil dibuat tadi. Sungguhpun jika kita berhasil, ternyata masih ada PR yang harus diperhatikan. Dalam memilih indukan untuk dibuat kultur sporanya, kita hanya berdasarkan kasat mata saja. Kita tidak tahu apakah indukan yang dipilih tadi memiliki spora yang baik, banyak atau tidak.

Namun ternyata itu dapat terlihat pada penyebaran miselia pada PDA.
PDA yang baik, sebaran miselianya seperti membentuk gelombang.. tebal dan bertumpuk tumpuk. Sungguh indah sekali jika disaksikan. Hal ini dapat diperhatikan pada foto berikut ini:



Contoh miselia PDA tebal dan bergelombang

PDA yang baik ini InsyaALLAH akan menghasilkan F1 yang baik pula, yang selanjutnya akan menghasilkan F2 dengan kualitas baik. Juga bisa terasa setelah memproduksi baglog. Jamur yang dihasilkan bisa tebal, baik dan menyenangkan bentuknya jika dilihat.

Adapun jika penyebaran miselia tipis seperti pada foto berikut ini, sebaiknya walaupun tidak gagal, disortir saja dan jangan diturunkan pada bibit F1. Karena akan berpengaruh selanjutnya pada pembuatan F2 dan baglog jamur tiram putih..

Contoh penyebaran miselia PDA yang kurang baik

Pebudidaya jamur tiram putih seperti kami pun sesungguhnya hanya bermodalkan alat-alat dan tempat yang sangat sederhana. Tidak dilengkapi laboratorium yang memadai, ruangan lab steril seperti yang layak digunakan. Tetapi janganlah patah arang, semuanya secara kasat mata juga dapat teramati langsung.. Jadi InsyaALLAH prosesnya pun tidak akan membutuhkan biaya yang besar.. Yah.. kata orang, dimana ada kemauan, di sana ada jalan..

InsyaALLAH... maka.. berusahalah.., "ALLAH tidak akan merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang merubahnya.."

Jumat, 03 Desember 2010

Meningkatkan BER, agar panen jamur BANYAK!!

Jumlah BER (Biological Economic Ratio) atau perbandingan jumlah berat panen jamur dengan berat media baglog yang ada selama ini rata-rata 25%-35%, semua bergantung kualitas baglog, kualitas spawn (bibit) dan perawatan.
Bagaimana caranya agar kita dapat mencapai BER yang lebih dari itu..? Apakah mungkin..? Dan apa saja resikonya..? Mari kita bahas bersama-sama. Bagi para pakar jamur tiram, feed back dan kritik saran atas tulisan ini sangat kami harapkan.

Meningkatkan BER sangat diharapkan dapat dilakukan agar hasil panen jamurnya bisa banyak, juga lama.
Tentunya dengan meningkatkatnya BER, keuntungan pebudidaya pun akan meningkat. Lalu bagaimanakah caranya untuk meningkatkan BER ini..?

Berikut sedikit tips dan tatacaranya:


1. Gunakan jenis gergajian yang memiliki berat lebih atau lebih keras (BJ nya lebih berat)
Umumnya di pulau Jawa dan sekitarnya, pebudidiaya menggunakan kayu sengon laut untuk budidaya jamur tiram putih. Hal ini dikarenakan usia tumbuh kayu sengon singkat, sehingga cukup banyak dan mudah didapatkan. Selain itu budidaya dengan kayu sengon laut cukup mudah dilakukan dan resikonya pun tidak terlalu besar. Namun BER yang didapatkan jika menggunakan kayu sengon laut hanya berkisar maksimal 30% saja.

Jika ingin mendapatkan BER yang lebih, bisa memilih kayu mahoni, mindi, waru, coklat, meranti. Jenis kayu yang disebutkan tadi memiliki karakter lebih keras dan berat daripada kayu sengon laut. Artinya dengan menggunakan kayu tersebut, diharapkan BER akan meningkat.

2. Gunakan bibit F2 yang sesuai dengan kayu tersebut.
Kayu yang memiliki karakter lebih keras, maka bibit F2 yang akan diinokulasikan juga harus lebih kuat daripada biasanya. Ini agar pertumbuhan miselia dapat dengan cepat menjangkau atau menembus kayu tersebut. Jika baglog menggunakan jenis kayu mahoni (misalnya) maka, bibit F2 yang digunakan (jika bibit gergajian), sebaiknya berasal dari kayu mahoni pula.
Bibit F2 nya juga harus merupakan konsentrat dengan perbandingan nutrisi beras jagung:bekatul:gergajian 1:2:2 atau 1:2:3.

3. Rasio pemberian bibit pada baglog
Perlu diperhatikan agar perkembangan miselia dapat segera menembus baglog dengan cepat, maka perbandingan berat bibit ke media baglog adalah 0,8%-1,3%. Artinya, jika media baglog yang kita buat memiliki berat 1400gram (1,4kg), maka bibit yang kita inokulasikan beratnya harus 11,2gram - 18,2gram. Jumlah bibit yang diinokulasikan ke baglog sebanyak ini diharapkan akan mempercepat perkembangan miselia dan juga mengecilkan rasio kegagalan. memang, kesannya jadi boros di penggunaan bibit, oleh sebab itu diharapkan pebudidaya dapat memproduksi bibit sendiri..

4. Rasio pemberian nutrisi pada baglog
Nutrisi atau jumlah bekatul, tepung jagung, dan zat lainnya yang akan diberikan pada campulran media normalnya sekitar 15%. Namun untuk memperoleh BER yang lebih, nutrisi yang diberikan juga harus ditingkatkan. Akumulasi total yang diberikan adalah berkisar antara 20% hingga 25% dari berat gergajian. Mengapa pemberian nutrisi ini harus ditingkatkan..? Karena jenis kayu yang digunakan lebih keras dan berat, sedangkan nutrisi itu diperlukan untuk segera memperkuat penumbuhan miselia, jadi nutrisi yang lebih diharapkan mempercepat membentukan dan penyebaran miselia. Tapi untuk pemberian nutrisi ini, harus diperhatikan sterilisasinya juga, posting kami tentang korelasi antara pemberian nutrisi dan sterilisasi perlu untuk diperhatikan.

5. Memperbanyak rasio berat media
Kalau tips ini hanya untuk meningkatkan berat media baglog. Jika ingin memperoleh hasil yang lebih banyak, tentunya volume dan berat baglog harus diperbanyak. Jadi jika normalnya ukuran baglog adalah ber diameter 11cm tinggi 25cm (berat 1,4kg), jika ingin memperoleh hasil lebih, bisa dengan memperbesar baglog dengan ukuran baglog seberat 2kg..

Namun.., untuk meningkatkan BER dengan tips yang sudah diberikan tadi ada beberapa hal yang sangat perlu untuk diperhatikan, antara lain..:

1. Perhatikan dengan benar ph dari gergajian
ph untuk budidaya jamur adalah 7, pengaturan ph ini dapat dilakukan dengan mencampurkan kapur secara merata pada gergajian. Ada baiknya, jika gergajian masih baru, harus dilapukkan terlebih dahulu dengan mencampurkan kapur, lalu dibiarkan selama 1bulan, barulah gergajian dapat digunakan dala proses budidaya. ph ini sangat penting karena jika ph masih diatas 7, maka kegagalan akan tinggi. Cek dengan benar ph sebelum digunakan dengan menggunakan ph meter atau kertas lagmus.
Tampak pencampuran kapur pada gergajian untuk pengaturan ph

2. Pastikan sterilisasi harus benar-benar matang.
Penggunaan jenis gergajian yang lebih keras, otomatis akan memperlama proses sterilisasi. Proses pengukusan yang normalnya sekitar 8jam, jika menggunakan jenis kayu yang lebih keras, bisa jadi akan lebih lama. Pastikan dengan benar termometer sudah menunjukkan suhu media 100 derajat C dan ada baiknya setelah suhu tersebut tercapai, pertahankan dulu selama 2-3jam.. Agar rasio kegagalan dapat diperkecil.. Biasanya jika ingin menggunakan jenis serbuk gergajian dari jenis kayu yang lebih keras, sterilisasi dengan menggunakan drum kurang kuat untuk mematangkan baglog. Apalagi dengan pemberian nutrisi yang lebih banyak, diperlukan proses sterlisasi yang benar-benar panas pada steamer.

3. Proses inokulasi dan inkubasi
Karena diperkirakan pengembangan miselia akan lebih lama daripada biasanya, perlu diperhatikan dengan benar proses inokulasi dan inkubasinya. Setelah inokulasi yang benar dengan memberikan bibit dengan perbandingan 1% tadi, proses inkubasi harus ditempatkan di tempat yang benar-benar bersih dan steril. Pada 10 hari pertama ada baiknya baglog tidak terkena cahaya dan juga hanya diberi sedikit sirkulasi udara saja, nah.. setelah 10 hari tersebut, berikan sirkulasi udara dan cahaya, agar perkembangan miselia pada baglog bisa menyebar dengan baik...

4. Perlunya penelitian kecil..
Jika ingin menggunakan serbuk gergajian dengan jenis yang lebih keras, ada baiknya kita mencobanya dahulu pada skala kecil, dan disterilkan pada autoclave. Nah.., jika memang pengembangan miselia baik, barulah bisa dilakukan untuk skala produksi yang lebih besar..

ada baiknya posting kami tentang faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pembuatan baglog juga diperhatikan, karena tips untuk meningkatkan BER tadi juga meningkatkan pula resikonya.