Assalaamu'alaikum Wr Wb, buat rekat-rekan semua, blog ini hadir hanyalah merupakan sharing pengalaman kami dan rekan-rekan. Jika ada manfaat yang bisa diambil, kami sangat bersyukur dan mohon doa. Jika karena sok tahu kami ada yang dirugikan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga isinya bisa merupakan salah satu referensi. Wassalaamu'alaikum Wr Wb


Minggu, 23 Oktober 2011

Video TUTORIAL Pembuatan Bibit PDA


Pembuatan bibit PDA yang berkualitas adalah merupakan inti atau awal dari seluruh proses budidaya jamur tiram putih.. Hal ini semakin disadari oleh petani / pebudidaya jamur tiram putih sehingga banyak yang penasaran, ingin tahu, lalu mengikuti pelatihan-pelatihan kultur jaringan untuk merekayasa pembuatan bibit PDA..

Secara umum, posting kami mengenai bibit PDA adalah salah satu dari posting yang terbanyak diperhatikan, dipelajari dan tentunya dikomentari.. seperti pada posting kami tentang :

Pembuatan bibit F0 / PDA Jamur tiram putih

atau yang terangkum dalam artikel:

Pembuatan bibit F0, F1, F2 jamur tiram putih


Kami pun telah membuat Ebook mengenai pembibitan yang bisa diunduh secara gratis pada posting kami sebelumnya di:

Ebook rekayasa pembibitan jamur tiram

yang hingga saat ini sudah di unduh lebih dari 4000 kali (Alhamdulillah)

Tetapi ternyata itu pun belum cukup...

Masih banyak telpon, email, sms, message, komentar via facebook dan sebagainya yang menanyakan beberapa detil tentang pembuatan bibit PDA..

Untuk itulah akhirnya kami menyusun sebuah format video tutorial mengenai pembuatan bibit PDA...

Apa sih yang bisa didapatkan dari video tutorial pembuatan bibit PDA ini..???



Kami mencoba menyusun video tutorial ini dengan berbagai visualisasi dan langkah-langkah yang simpel dan sederhana seperti yang kami lakukan agar mudah dipahami dan agar tentunya semua orang bisa melakukannya dengan baik...

Kemudian setelah itu, jika kita telah mampu membuat bibit PDA yang berkualitas dan baik.., maka banyak sekali yang InsyaALLAH akan mampu kita lakukan selanjutnya.. seperti..:
  1. Dari PDA yang berkualitas dan baik, InsyaALLAH kita akan mampu menghasilkan bibit induk F1 yang tentunya baik dan berkualitas pula.., sehingga selanjutnya kita tinggal mempelajari bagaimana langkah pembuatan bibit Induk F1 yang telah kami bahas pada Ebook kami..
  2. Selanjutnya dari bibit induk F1 yang berkualitas, InsyaAllah kita akan mampu menghasilkan bibit sebar F2 yang berkualitas pula..
  3. Dari bibit sebar F2 yang berkualitas, InsyaALLAH kita akan mampu memproduksi media tumbuh baglog jamur tiram putih yang berkualitas... sehingga menghasilkan potensi panen jamur tiram yang banyak dan menguntungkan bagi petani dan pebudidaya jamur tiram...
  4. Selain itu dengan mampu membuat bibit PDA yang berkualitas, itu merupakan pintu masuk yang sangat penting dalam bisnis penjualan bibit jamur tiram.. mulai PDA, F1, dan F2.. Jika kita sudah mempunyai kredibilitas yang baik sebagai penghasil bibit yang unggul, InsyaALLAH akan lebih mudah menjual bibit jamur dengan profit atau keuntungan yang baik pula..
Kunci dari seluruh proses budidaya jamur tiram putih adalah memahami dengan baik karakter tumbuh miselium mulai dari bibit PDA hingga ke media tumbuh baglog jamur tiram..
Seperti pembahasan pada Ebook pembibitan jamur tiram, densitas atau kepadatan miselium itu sangat penting karena perkembangan jamur tiram itu menyerap zat-zat organik dari lingkungannya lalu dirubah menjadi senyawa yang mengembangkan tubuh jamur itu sendiri..

Jadi jika diurut, PDA yang dibuat harus memiliki densitas atau kepadatan miselium yang tinggi, baru bisa kuat untuk menghasilkan bibit Induk F1 yang memiliki densitas atau kepadatan yang tinggi pula, demikian selanjutnya ke bibit sebar F2 lalu ke baglog jamur tiram..
Nah.., dari baglog jamur tiram yang memeiliki densitas atau kepadatan miselium yang baik, diharapkan berpotensi besar untuk bisa menghasilkan panen jamur yang optimal...!

VIDEO TUTORIAL PEMBUATAN BIBIT PDA ini berbentuk format DVD Movie, yaitu harus diputar pada perangkat DVD player..

Durasi waktunya adalah 45 menit yang meliput:
1. Prolog..
Penjelasan mengenai bagaimana merekayasa pertumbuhan jamur tiram yang ada di alam bebas untuk dikembangkan pada media-media tumbuh baglog jamur tiram. Menjelaskan pengertian dasar dari bibit PDA dan potensi besar yang ada di dalamnya

2. Persiapan Alat dan bahan dalam pembuatan bibit PDA
Penjelasan mengenai peralatan-peralatan serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan bibit PDA.

3. Pembuatan media agar-agar PDA
Penjelasan mengenai langkah-langkah pembuatan media agar-agar PDA. Media PDA ini nantinya adalah media yang menjadi tempat tumbuh miselium yang diambil dari spora jamur melalui teknik kultur jaringan.

4. Pemilihan indukan jamur yang akan dipakai dalam inokulasi bibit PDA
Penjelasan mengenai bagaimana ciri-ciri jamur yang diharapkan memiliki banyak spora potensial untuk dijadikan indukan. Pemilihan indukan jamur ini sangat penting karena impan yang diambil dari jaringan tubuh jamur itulah yang merupakan inti dari perkembangan miselium pada bibit PDA selanjutnya.

5. Teknik pengambilan implan dari indukan jamur
Penjelasan mengenai teknik atau cara mengambil implan dari tubuh indukan jamur. Letak jaringan jamur, teknik penyayatan, lalu pengambilan implan akan divisualisasikan dengan jelas di sini. Pengambilan implan ini sangat penting karena dengan pengambilan yang benar, diharapkan perkembangan spora pada media PDA akan baik dan sempurna.

6. Proses inokulasi
Penjelasan mengenai langkah-langkah pada proses inokulasi pada media PDA. Setelah memahami teknik pengambilan implan, selanjutnya langkah inokulasi bisa dengan lebih cermat diperhatikan pada tutorial ini. Pada proses inilah inti dari pembuatan bibit PDA berlangsung, karena itu proses dan tatacaranya harus benar-benar diperhatikan untuk selanjutnya bisa dilatih secara terus menerus.

7. Memperhatikan perkembangan miselium pada bibit PDA lalu memilih bibit PDA unggulan..
Penjelasan mengenai perkembangan miselium bibit PDA mulai awal inokulasi hingga miselium mencapai 100% dari seluruh permukaan botol. Perkembangan miselium ini sangat penting untuk dipahami dan diperhatikan karena pada tahap inilah kita akan memilih PDA unggulan yang dijadikan starter dalam budidaya jamur tiram putih. Pemilihan unggulan bukan dipilih pada saat miselium mencapai 100%, tetapi pada saat awal dan pertengahan pertumbuhan miselium, untuk itu penjelasan ini sangat penting untuk diperhatikan.

8. Penutup
Penjelasan mengenai biaya pembuatan media yang sebenarnya murah dan ekonomis yang selanjutnya bagi Anda yang telah melihat keseluruhan video tutorial ini hendaknya segera mempraktekkannya dan dilatih terus hingga lancar dan mampu membuat bibit PDA yang berkualitas dengan ciri perkembangan miseliumnya tebal dan bergelombang...

Bagaimana cara mendapatkan DVD Tutorial ini..????????


Karena pembuatan DVD tutorial ini memerlukan biaya yang cukup besar dalam dokumentasi, setting, lalu memang harus dibuat oleh yang profesional dibidang desain grafis media, maka diperlukan biaya pula untuk mendapatkannya..

Namun, biaya yang harus dikeluarkan sangatlah ekonomis....
DVD Video Tutorial ini bisa didapatkan hanya dengan membayar biaya pengganti sebesar:

Rp. 175.000,- SAJA..!!!!!
plus ongkir + Rp. 15.000,-

flat ke seluruh INDONESIA..

Pengiriman melalui jasa ekspedisi TIKI
atau jasa PT POS INDONESIA

Apa yang bisa didapatkan dari harga itu..??

ANDA Bisa mendapatkan Video Tutorial pembuatan bibit PDA beserta bonus-bonus sebagai berikut:
  • 1 (satu) Keping DVD Movie berisi Video Tutorial pembuatan bibit PDA
  • 1 (satu) keping DVD Data berisi file-file penting dalam pembuatan bibit jamur yaitu:
  • EBOOK Lengkap mengenai teknik kultur jaringan dalam pembuatan bibit PDA
  • EBOOK Lengkap mengenai teknik pembuatan bibit induk F1
  • EBOOK Lengkap mengenai teknik pembuatan bibit semai/sebar F2
  • File-file foto dan video mengenai pembuatan bibit PDA (LENGKAP)
  • FIle-file foto dan video mengenai pembuatan bibit induk F1
  • File-file foto dan video mengenai pembuatan bibit semai/sebar F2
  • File-file foto dan video mengenai pembuatan media baglog jamur tiram putih
  • File-file PDF mengenai cara sederhana pembuatan media baglog jamur tiram
  • File-file PDF mengenai cara pembuatan kripik jamur tiram
  • FIle-file penunjang dalam budidaya jamur seperti referensi hasil panen, fluktuasi panen, dan sebagainya

Dari semua file-file itu kami harapkan ANDA Bisa mendapatkan visualisasi dan penjelasan yang utuh mengenai pembuatan bibit jamur mulai PDA, F1 dan F2 serta media tumbuh Baglog jamur tiram putih secara lebih lengkap..

Diharapkan hanya dengan mengeluarkan biaya Rp. 175.000,- tersebut, ANDA telah memiliki referensi yang cukup baik sehingga tidak diperlukan lagi pelatihan-pelatihan yang menghabiskan waktu dan biaya yang cukup besar...
Namun tentunya harus segera dipraktekkan dan dilatih secara terus menerus...
Bagaimana cara memesannya....????

Jika Anda tertarik untuk memesan, email kami di


beri kami data ANDA:
Nama:
Alamat lengkap:
No Telpon / HP
Lalu tulis= "PESAN DVD TUTORIAL"

atau SMS kami di
0817384454

Mohon hanya SMS

Beri kami data Anda:
Nama:
Alamat lengkap:
No Telp / HP:
dan tuliskan: PESAN DVD TUTORIAL

Lalu transferkan biaya Video TUtorial pembuatan Bibit PDA beserta Bonus-bonusnya sebesar:
Rp. 175.000,- + Biaya pengiriman Rp. 15.000,- = Total Rp. 190.000,-

Ke rekening Kami:
BCA 315 024 1498
atas Nama FITHRAWAN SATRIYANTO ,ST

atau ke

MANDIRI 144 000 977 0170
atas Nama FITHRAWAN SATRIYANTO ,ST

atau ke

BRI 6372-01-000597-50-3
atas Nama FITHRAWAN SATRIYANTO ,ST

Lalu konfirmasikan biaya transfer itu via SMS ke 0817384454 (SMS Saja) dengan format :

"sudah transfer ke rek BCA/Mandiri /BRI untuk pemesanan dvd tutorial"

Kami akan mengecek langsung via Internet Banking dan langsung mengirimkan DVD tersebut ke alamat pengiriman setelah dana kami terima..

Kami akan memberikan data RESI dari TIKI atau dari PT Pos Indonesia via SMS dan email setelah DVD dikirimkan dan kami akan memberikan GARANSI jika dalam waktu 10 hari DVD belum diterima..

Selasa, 30 Agustus 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H

Kepada seluruh rekan, sahabat, saudara, pembaca blog ini.., dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan:

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H

Taqabbalallaahu minna wa minkum

Semoga seluruh amal ibadah di bulan suci Ramadhan.., shiam, qiamullail.., tilawah Al Quran, zakat, infak, sodakoh.., silaturahim.., ruku, sujud kita semua yang mengharapkan ridha dan kasih sayang Allah SWT selama bulan ramadhan diterima oleh NYA.. dan kita semua kembali menjadi insan yang fitrah seperti bayi yang terlahir dari rahim ibu.. amiin ya robbal aalamiin..

Kami juga haturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan-rekan, dan sahabat atas segala kesalahan yang kami perbuat.., atas lisan yang tidak terjaga.., atas segala tindakan dan tingkah laku kami yang berlebihan yang tentu saja melukai hati seluruh rekan-rekan...

Sedih rasanya meninggalkan bulan Ramadhan yang kedatangannya selalu kita nanti-nantikan setiap tahun.. Dan disertai doa dan harapan tertinggi kepada Allah SWT, semoga umur kita masih dipanjangkan untuk bertemu lagi dengan ramadhan tahun depan.., karena sungguh.. masih kurang rasanya ibadah kepada-NYA dengan rasa harap semoga diterima seluruh amal ibadah yang kita kerjakan...


Rabu, 24 Agustus 2011

Zakat Pertanian Kita (Sebuah penyucian jiwa dan penunjang kesuksesan)

Ramadhan sudah hampir usai.. masa-masa indah beribadah dengan segala suasananya akan segera meninggalkan kita..
Sahur bersama keluarga.., shiam (puasa) di siang hari.. lalu berbuka bersama.. malam harinya diisi dengan tarawih, tadarus Al Quran.. suasana yang hidup hingga ke pelosok-pelosok kampung..
suara bacaan Al Quran berkumandang di mana-mana.. sungguh.. semuanya hanya ada di bulan suci Ramadhan.. yang kedatangannya selalu dinantikan umat muslim seluruh dunia dengan rasa cinta..

Di akhir Ramadhan.. hendaknya kita tidak lupa untuk menunaikan zakat fitrah sebagai penyucian jiwa.. dan zakat maal (zakat harta) sebagai penyucian harta..

Dalam Al Quran Surat At- Taubah ayat 103 disebutkan:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kalian membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoakan untuk mereka. Sesungguhnya doa kalian itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Terkadang kita akan berfikir.., duh.. kog berat yaa.. diwajibkan berzakat.. nanti keuntungannya jadi berkurang..
duh.. masih ada keperluan sana sini.. ada yang belum dilunasi sana sini.. masih banyak hutang sana sini.. dan sebagainya dari beragam dan berjuta problematika hidup dan tentunya problematika usaha, khususnya usaha pertanian jamur..
Belum kegagalan dan kontaminasi.. belum urusan dengan pedagang jamur.. dan sebagainya.. kog masih harus berzakat.. rasanya jadi beraaat...

Jujur.. itulah yang ada di pikiran kami juga sebagai manusia normal saat menjalankan usaha jamur tiram.. sampai suatu saat terlintas pula ayat Al Quran dalam Surat Al Baqoroh 261:

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah bagai menanam sebutir benih yang tumbuh menjadi tujuh tangkai. Setiap tangkai menghasilkan seratus butir. Begitulah Allah melipatgandakan ganjaran bagi orang yang dikehendakinya. Allah Maha Luas pemberian-NYA dan Maha Mengetahui.."

dengan segala motifasi yang timbul dari ayat tersebut.. lalu Bismillah.. dengan menyebut Nama Allah.., dikeluarkanlah zakat, infak dan sedekah.. yang semua diniatkan untuk ALLAH SWT.. disertai doa munajat kepada-NYA..

Tidak peduli segala masalah masih menghadang.. hutang masih bertumpuk.., permasalahan jamur mulai pembibitan, kegagalan, kontaminasi, penjualan jamur, dan semuanya.. adalah masalah kecil..yang pasti jika ALLAH SWT memberi jalan keluar.. semua akan mudah saja dicarikan solusi yang terkadang berasal dari hal-hal yang tidak kita sangka..

"Wamayyataqillaaha yaj'alu makhroja.." (Barang siapa yang bertaqwa kepada ALLAH SWT, maka akan diberi jalan keluar atas segala kesulitan hidupnya..)

Jadi akhirnya hidup itu pas pas an..
pas jamur banyak pas banyak yang beli.. dan harga mahal pula
pas jamur ga ada.. pas ya lagi sepi..
pas ditagih hutang.. pas uang lagi ada..
pas lagi butuh sesuatu.. pas ada banyak yang transfer..
ya Alhamdulillah.. seperti itu..
jadi ga khawatir jika rekening tinggal 50rb karena transfernya adalah dari ALLAH SWT.. InsyaAllah..
dan semua itu benar-benar terjadi.

semua problem yang timbul silih berganti selalu diberikan solusi dari Allah SWT.. ada saja jalan keluarnya yang seringkali bikin heran sendiri.. kog bisa yaa...??

Namun semuanya harus disertai keimanan, ketakwaan dan keyakinan bahwa Allah SWT Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Memberi, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang..
Kita mohon kepada Allah SWT dalam keadaan bersimpuh dihadapannya.. memohon ampun tentunya atas segala dosa dan semua tindakan kami yang seringkali berlebih..

Allah SWT tentu Maha Pengasih.., dengan keyakinan itu, dimunajatkan segala doa kepadaNYA.... doa yang seringkali terpancar dari dalam hati.. berbahasa yang seringkali kasar dan tidak sopan pula.., sedikit bercampur curhat..
dan Allah SWT pun pernah berfirman (Aku adalah sesuai dengan prasangka hambaKU).. jadi kita mohon dengan segala khusnudzan kita segala baik sangka kita kepada Allah SWT.., dan Allah pastilah Maha Mendengar doa hambaNYA...

Lalu bagaimana dengan zakat pertanian itu..??
Dalam posting terdahulu sudah pernah kami singgung.., namun ada baiknya pada posting kali ini akan kami singgung lagi untuk sekedar refresh..

Dasar dari Zakat Pertanian adalah:

QS Al Baqoroh 267:
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari yang Kami keluarkan dari bumi untukmu.."

QS Al Anam 161:
"Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya dari hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya) dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.."

Hadist Nabi Muhammad SAW:
"Rasulullah SAW mewajibkan yang diairi oleh hujan zakatnya sepersepuluh, dan yang diairi oleh kincir, binatang, timba dan alat menyiram, zakatnya adalah seperduapuluh"

Nishab atau batas wajib untuk zakat pertanian itu adalah 5 watsak atau senilai dengan 635kg beras (makanan pokok setempat)
Untuk pertanian jamur tiram.., kami asumsikan adalah merupakan zakat pertanian yang diairi oleh alat menyiram, maka zakatnya adalah seperduapuluh atau 5%..

Lalu bagaimana cara menghitungnya..??

Bismillah.. berikut InsyaAllah adalah simulasi perhitungan zakat dari pengelolaan jamur tiram dengan kapasitas 5000 baglog jamur tiram putih:
Andaikata dari 5000baglog jamur tiram putih tersebut dapat dihasilkan sekitar 2000kg jamur (0,4kg per baglog x 5000 = 2000kg jamur tiram), maka sudah wajib dikeluarkan zakatnya karena sudah melebihi nishab sejumlah 635 kg.

Perhitungan zakatnya adalah sebagai berikut:

Asumsi harga jual jamur di tingkatan petani = Rp. 8000,- per kg

Biaya operasional jamur=
  1. Biaya perawatan Rp. 500.000 /bulan x 4 bulan = Rp. 2.000.000,-
  2. Operasional bensin, tenaga, dll diasumsikan Rp.150.000 /bulan x 4bulan = Rp. 600.000,-
  3. Pembayaran listrik, air, dll = Rp.100.000 /bulan x 4 bulan = Rp. 400.000,-
Maka total biaya operasional = Rp. 3.000.000,-
(Perhitungan operasional ini bisa disesuaikan di tempat masing-masing karena hitungan ini hanyalah merupakan asumsi saja).

Konversi biaya operasional = Rp. 3.000.000,- / Rp. 8000,- = 375 kg

Hasil panen yang harus dihitung zakatnya = 2000kg - 375kg = 1625kg

Zakat yang wajib dikeluarkan = 1/20 = 5% x 1625kg = 81,25kg

Jadi 81,25kg adalah jumlah zakat jamur yang wajib dikeluarkan, namun bukan merupakan jamur, namun makanan pokok setempat. Jadi yang wajib dikeluarkan adalah 81,25kg beras jika kita berada di Indonesia pada umumnya..

Jika diuangkan, maka 81,25kg x harga beras saat ini (asumsi RP. 8000 /kg) = Rp.650.000,-
Zakat pertanian ini wajib dikeluarkan setiap masa panen (bukan setiap tahun), Jadi jika dalam satu periode masa tanam jamur tiram adalah 5 bulan, maka setiap habis masa produksi, jumlah panen direkapitulasi dan dihitung zakatnya..

Dengan segala kebersihan niat kita.. InsyaAllah semoga Allah SWT memberi keberkahan dalam usaha jamur tiram kita dan memberikan sebesar-besarnya kesuksesan di dalamnya..

amin ya robbal alamiin....

Minggu, 14 Agustus 2011

Semuanya termanfaatkan (refleksi budidaya jamur, cacing lumbricus, ikan air tawar, tanaman buah)

Sumber inspirasi dari segala inspirasi :
Al Quran Surat Ali Imran 190-191:
" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan dalam pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda Ke-Maha Esaan Allah bagi orang yang menggunakan pikiran.
Yaitu orang-orang yang mengingat Allah diwaktu berdiri, waktu duduk dan waktu berbaring. Dan mereka memikirkan rahasia penciptaan langit dan bumi diiringi ucapan "Ya Tuhan kami, kiranya tidak ada Engkau menciptakan ini semua sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari siksaan api neraka"

Dari segala ciptaan Allah SWT, kami hanya mengamati betapa sungguh benar bahwa tidak ada dalam ciptaanNYA itu sia-sia..

Posting kali ini mungkin akan sedikit menjelaskan jawaban dari banyaknya pertanyaan yang masuk mengenai budidaya cacing lumbricus. SMS, Email, Telpon, bahkan yang datang bersilaturahim ke tempat kami rata-rata menanyakan jika sudah berbudidaya cacing, kemana kita akan menjualnya..??

Budidaya cacing lumbricus dalam kotak bata

Dalam posting kami sebelumnya mengenai budidaya cacing, perlu sedikit kami review di sini adalah, manfaat dari cacing yang antara lain :
  • Untuk pakan ternak seperti dalam budidaya unggas, ikan, kodok, udang dan sebagainya
  • Cacing juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik
  • Untuk obat seperti obat demam.

Nah, memang untuk poin ke dua dan ketiga walaupun mulai dijajaki, namun secara ekonomis belum terlalu nyata dan real sebagai kebutuhan yang bersifat rutin..
Pemasaran cacing lumbricus yang paling realistis adalah untuk pakan hewan seperti ternak unggas dan perikanan.

Budidaya ikan air tawar

Berikut ini sebuah bukti nyata dan usaha real mengenai pemanfaatan limbah baglog jamur tiram secara lebih komperehensif dan terintegrasi.
Budidaya ini sifatnya benar-benar bisa memanfaatkan semua potensi yang ada.. Budidaya apa itu..?

Budidaya yang sifatnya terintegrasi ini adalah:
Budidaya jamur tiram, lalu limbahnya dimanfaatkan untuk budidaya cacing lumbricus, lalu hasilnya dimanfaatkan sebagai pakan dalam budidaya ikan nila, belut, ikan sidat, dan ikan air tawar lainnya..

Apakah sudah berhenti sampai disitu..???

Belum, kascing atau kotoran cacing ternyata masih bisa dimanfaatkan sebagai media atau pupuk yang sangat baik untuk budidaya tanaman buah.. Di sini bisa juga untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot)..

Subhanallah..

Semua termanfaatkan..
Dalam budidaya cacing lumbricus, ketersediaan baglog buangan dari budidaya jamur tiram adalah merupakan kebutuhan yang sifatnya primer.. Keberhasilan dan kesuksesan budidaya cacing lumbricus ini akan semakin tinggi apabila media dan makanan utama yang diberikan adalah kandungan dari baglog buangan tersebut.

Berikut sedikit ilustrasi dari budidaya yang terintegrasi yang ada di tempat rekan kami tersebut:

Dalam budidaya cacing lumbricus, cacing dalam sehari dapat memakan makanan seberat tubuhnya.., nah.. apabila dalam satu kotak berukuran 80cm x 300cm ini diberikan bibit cacing lumbricus sebanyak kurang lebih 15 kg, maka dalam sehari kurang lebih yang harus diberikan adalah minimal 15kg kandungan dari baglog buangan tersebut.

Asupan makanan tambahan juga perlu diberikan berupa ampas tahu atau yang lainnya. Kelembaban perlu dijaga dengan baik pula dengan memberikan penyiraman sekitar 2-3 hari sekali..

Pemberian ampas tahu dalam budidaya cacing lumbricus

Makanan tambahan ini perlu diberikan agar berat cacing bisa bertambah secara optimal.., sedang kandungan dari baglog buangan tersebut merupakan makanan utama sekaligus merupakan media atau rumahnya...

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mengapa dalam budidaya cacing lumbricus ini ditekankan penggunaan baglog buangan? Karena di sini kita ingin menghasilkan kascing atau kotoran cacing yang ternyata juga dapat dimanfaatkan secara baik untuk tanaman-tanaman buah..

Kembali ke budidaya cacing tadi, pemberian baglog buangan tadi yang sebanyak kurang lebih 15kg per hari bisa diberikan sekaligus, misal 50kg untuk waktu makan kurang lebih 6 hari, makan tambahan yang diberikan juga bisa ditambahkan ampas tahu..

Dengan asupan pakan model ini, kira-kira per satu periode yaitu 4 bulan, diperlukan baglog buangan per kotak sebanyak kurang lebih 800 - 1000kg baglog sortir.. Ini kira-kira hanya untuk satu kotak budidaya cacing yang berisi kurang lebih 15 kg cacing lumbricus.., jadi jika ada 6 kotak budidaya cacing, dibutuhkan paling tidak sekitar 5000 kg sampai 6000kg (6TON) atau rata-rata per bulan kebutuhannya sekitar 1,5TON baglog buangan. Subhanallah..

Baglog afkir/buangan yang akan dimanfaatkan

Kemudian.. berapakah hasilnya..? Diperkirakan dalam waktu 4 bulan, dari 15 kg bibit cacing tadi bisa berkembang menjadi kurang lebih 60-70 kg cacing..
Jadi jika memiliki 6 kotak, cacing yang dihasilkan bisa mencapai kurang lebih 400 kg, yang dirata-rata per bulannya sekitar 100 kg cacing lumbricus..
Nah.. sekarang pertanyaannya kemana kah jualnya..???

Ternyata yang paling banyak membeli cacing ini adalah budidaya ikan air tawar seperti ikan nila, ikan sidat, ikan gurami, belut, dan sebagainya..
Dan harga cacingnya pun mencapai Rp. 50.000 /kg..

Ternyata dalam budidaya ikan, cacing ini bukan diberikan sebagai makanan utama, namun sebagai probiotik saja atau bahasa mudahnya sebagai suplemen semacam produk yakult jika untuk manusia..
Nah, untuk lebih mengintergrasikan bisnis ini, di samping lokasi budidaya cacing lumbricus, langsung dibuatkan kolam-kolam untuk budidaya ikan air tawar. Nah isi kolam ini adalah belut dan ikan nila..

Budidaya cacing dan ikan air tawar

Per kotak ukurannya sekitar 2x3 m2 untuk menampung kurang lebih 20-50kg ikan..
Pemberian cacing ini per hari adalah kurang lebih 0,5kg - 1kg sebagai probiotiknya..
Nah.. dengan adanya 6 kotak budidaya ikan dan belut, maka per pekan dibutuhkan 6kg x 6 kotak = 36kg cacing lumbricus.. atau per bulan kebutuhan mencapai 144 kg cacing lumbricus..

Pemberian cacing ini sifatnya pun mutlak jika menginginkan hasil budidaya ikan yang baik., karena itulah langganan cacing dari berbagai kota di jawa timur berdatangan untuk membeli cacing.. ada yang per minggu beli 20kg ada yang 30 kg, rata-rata berasal dari Jember, Probolinggo, Banyuwangi, Mojokerto..

Dengan kebutuhan akan cacing sejumlah itu.., otomatis ketersediaan cacing lumbricus menjadi kurang.., inilah sebabnya kami optimis untuk segera menambah kapasitas untuk budidaya cacing lumbricus, namun ini perlu benar-benar diatur untuk ketersediaan baglog buangan dari jamur tiram juga..

Nah.. selanjutnya.. bagaimana dengan Kascingnya..???
Kascing adalah kotoran cacing yang secara fisik tampilannya seperti tanah. Bentuknya menyerupai butiran-butiran. Setelah diteliti, kandungan zat organik dan unsur hara seperti auxin, sitokinin, giberelin, dan zat perangsang tumbuh yang sangat bermanfaat bagi tumbuhan...
Kascing ini telah diteliti kandungannya di Laboratorium Universitas Brawijaya Malang..

baglog buangan yang belum dikonsumsi cacing


baglog buangan berubah menjadi kascing berbentuk tanah yang menyerupai butiran

Dalam ujicoba, ternyata kascing sangat baik untuk tanaman-tanaman buah. Zat hara yang terdapat di dalamnya mampu untuk merangsang tumbuh buah secara lebih baik.. Hal ini pun telah dilakukan pada tanaman markisa.

Kascing dalam kemasan

Hasilnya, pot yang terdapat kascingnya, mampu menghasilkan buah yang banyak dan rasanya pun enak. Sedang pot yang tidak menggunakan kascing, buahnya hanya sedikit..

Tanaman markisa berbuah banyak dengan media tumbuh kascing


Tanaman markisa berbuah sedikit tanpa kascing


Subhanallah..

Akhirnya walaupun masih dalam tahap percobaan, namun InsyaALLAH kami yakin, dengan segera memanfaatkan kascing (kotoran cacing) sebagai pupuk atau malah media tanam dalam budidaya tanaman buah dalam pot, hasilnya nanti bisa sangat optimal..

Kascing yang diletakkan dalam polibag rencananya untuk lombok dan tomat

Dan kami pun hanya bisa berucap Subhanallah.., luar biasa.. seluruhnya bisa termanfaatkan dengan baik dan menghasilkan baik pula..
Sungguh benar Allah SWT, dan tidak ada yang diciptakanNYA sia-sia bagi yang mau terus menggali dan memanfaatkan potensi yang ada..

Dan akhirnya terngiang-ngiang lagi ayat yang berulang-ulang dalam Surat Ar- Rahman:

"Lalu karunia Tuhanmu yang mana lagi yang hendak kamu dustakan?"

Jumat, 24 Juni 2011

Ebook Rekayasa Pembuatan Bibit Jamur Tiram

UPDATE BAB VI (16 Agustus 2011)

Bismillaahirrohmaanirrohiim
berikut ini ebook tentang teknik pembibitan jamur tiram, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan. Penyusunan bertahap, jika ada tulisan (ok) berarti sub bab sudah selesai dan bisa di unduh / download.
Oya.., tulisan ini ada HAKI nya yaa.. trims.. (boleh disebarkan namun dengan menyebutkan sumbernya, dilarang keras mengutip isinya tanpa seizin penulis, dan juga tidak boleh diperjualbelikan)


Rekayasa Pembibitan Jamur Tiram Putih

I. Pendahuluan (2708 kb)

1.1. Keajaiban multiplikasi dalam pembibitan jamur (ok)

1.2. Pentingnya memahami rekayasa pembibitan jamur tiram (ok)

1.2. Pentingnya bibit yang berkualitas (ok)

II. Rekayasa Kultur Jaringan Jamur Tiram Putih (3347kb)

2.1. Pembuatan bibit F0 / PDA (ok)

2.2. Sekilas tentang PDA (ok)

2.3. Bahan yang diperlukan (ok)

2.4. Peralatan yang diperlukan (ok)

2.5. Tata cara rekayasa pembibitan PDA (ok)

2.6. Tips dan hal yang perlu diperhatikan (ok)

2.7. Memahami kegagalan dalam pembuatan PDA dan antisipasinya (ok)

2.8. Memahami perkembangan miselium PDA (ok)

2.9. Multiplikasi PDA ke PDA (ok)

2.10. Perbandingan kualitas PDA murni dan PDA ke PDA (ok)

2.11. Pentingnya memilih PDA berkualitas (ok)

III. Rekayasa penurunan generasi PDA ke bibit induk F1 (4251 kb) UPDATE!!

3.1. Pembuatan bibit F1 (ok)

3.2. Bahan yang diperlukan (ok)

3.3. Peralatan yang diperlukan (ok)

3.4. Tata cara rekayasa pembibitan F1 (ok)

3.5. Tips dan hal yang perlu diperhatikan (ok)

3.6. Memahami kegagalan dalam pembuatan F1 dan antisipasinya (ok)

3.7. Memahami perkembagan miselium F1 (ok)

3.8. Bagaimana membedakan F1 dan F2 media jagung (OK)

IV. Rekayasa generasi F1 ke F2 jamur tiram media jagung (1187 kb)

4.1. Pembuatan bibit F2 media jagung (ok)

4.2. Bahan yang diperlukan (ok)

4.3. Peralatan yang diperlukan (ok)

4.4. Tata cara rekayasa pembibitan F2 media jagung ok)

4.5. Tips dan hal yang perlu diperhatikan (ok)

4.6. Memahami kegagalan dalam pembuatan F2 dan antisipasinya (ok)

4.7. Memahami perkembagan miselium F2 media jagung (ok)

V. Rekayasa generasi F1 ke F2 jamur tiram media gergajian (16.923 KB)

5.1. Pembuatan bibit F2 media gergajian (ok)

5.2. Bahan yang diperlukan (ok)

5.3. Peralatan yang diperlukan (ok)

5.4. Tata cara rekayasa pembibitan F2 media gergajian (ok)

5.5. Tips dan hal yang perlu diperhatikan (ok)

5.6. Memahami kegagalan dalam pembuatan F2 dan antisipasinya (ok)

5.7. Memahami perkembangan miselium F2 media gergajian (ok)

VI. Membandingkan F2 media jagung dan media gergajian dalam budidaya jamur tiram (2885 KB)

6.1. Perbandingan kualitas (ok)

6.2. Perbandingan perkembangan miselium baglog (ok)

6.3. Karakter pertumbuhan jamur tiram (ok)

6.4. Resiko penggunaan F2 media jagung dan gergajian pada baglog

VII. Manajemen pembibitan jamur tiram

7.1. Pentingnya manajemen pembibitan jamur tiram

7.2. Merencanakan kebutuhan bibit

7.3. Merencanakan jadual pembibitan berdasarkan durasi perkembangan miselium

VIII. Perhitungan biaya pembibitan jamur tiram

8.1. Biaya pembuatan PDA

8.2. Biaya pembuatan bibit F1

8.3. Biaya pembuatan bibit F2 media jagung

8.4. Biaya pembuatan bibit F2 media gergajian

8.5. Menghasilkan bibit berkualitas ternyata murah..!

IX. Penutup

9.1. Kesimpulan dan Saran

Jumat, 03 Juni 2011

Berbudidaya jamur tiram di lahan terbatas

Seringkali kami ditanya, berapa jumlah baglog jamur tiram yang kami kelola..? Kalau saat ini, kumbung yang wajib kami isi secara berkala berjumlah total kurang lebih 26.000baglog.
Perinciannya: Kumbung di Dusun Junggo Desa Tulungrejo= Kumbung 1= 9000 baglog, kumbung 3= 5000 baglog, untuk kumbung 2 dan 4 dikarenakan masa sewa dan kondisi sudah rusak, tidak kami isi, lalu kumbung di Malang= Kumbung Bpk Imam = 7000 baglog, Kumbung Ibu Ita= 3000 baglog, Kumbung Bpk. Adam= 2000 baglog, totalnya = 26.000 baglog, jika Kumbung di Junggo no 3 dan no 4 bisa diisi kembali, maka kapasitasnya + 16.000baglog. Memang bukan jumlah yang luar biasa, tapi lumayan saja..

Pada awalnya kami memang membeli baglog jamur tiram untuk pengisian kumbung-kumbung tersebut, tetapi dikarenakan penjadualan dari produsen baglog tidak bisa dipastikan, akhirnya kami memilih untuk memulai merintis untuk pembuatan media baglog jamur tiram putih secara mandiri..

Yang kemudian sering jadi pertanyaan, berapa luas pabrik/tempat budidaya jamur tiram putih untuk membuat baglog yang kami miliki..?
Jawaban kami= kami ini hanya memproduksi baglog jamur tiram putih di garasi rumah saja..
Perinciannya =
  • Tempat mencampur dan logging di garasi 3x 10 = m2, sudah termasuk tempat steamer dan boiler.

  • Ruang inokulasi = 3 x 5 = 15m2
  • Ruang inkubasi = 3 x 5 = 15m2

  • Tempat menyimpan pasokan gergajian = 3 x 5 = 15 m2
Totalnya = hanya 75 m2 saja..!!
Dari lokasi itu, penjadualan kerja kami adalah untuk produksi normal 6000 baglog, 20 botol PDA, 100 botol F1, dan 1000 botol F2 per bulan
Jika harus dilembur karena pesanan tambahan max bisa sekitar 8000 baglog, untuk bibit PDA, F1, F2 tetap.

Bagaimana bisa memproduksi baglog dengan jumlah segitu di lahan yang terbatas..??
Untuk itu memang perlu direncanakan dan direkayasa teknik budidaya jamur tiram putih yang efisien..
Bagaimana caranya..?

Pertama kita hitung dan rencanakan dengan benar kapasitas baglog yang akan kita buat dan kita layani. Misalnya kami tadi sekitar 26.000 baglog totalnya.

Kedua, hitung kebutuhan baglog itu per bulannya dengan membagi jumlah total baglog dengan jumlah bulan efektif produksi yaitu sekitar 4 bulan. Jadi 26.000 / 4 = 6500 per bulan.

Ketiga, rencanakan kapasitas produksi harian. Misal dalam 6 hari membuat 1500 atau 2000 baglog. Dari sinilah kita atur sistem sterilisasinya. Pada tempat kami, untuk memproduksi sejumlah itu, berarti harus membuat sistem yang bisa memproduksi minimal 750 baglog dalam sekali proses. Dengan jumlah itu, berarti tidak mungkin membuatnya dengan sistem drum, karena akan memakan tempat. Lalu direncanakan dengan sistem steamer beton dan boiler sebagai alat penghasil steamnya.

Keempat, kita analisa lokasi, dan infrastruktur yang kita miliki, lalu sesuaikan dengan jumlah itu. Dalam proses ini jika lokasi bisa diatur tata letaknya untuk memproduksi, ya langsung jalankan saja. Jika kurang memadai, harus mengatur dengan mengurangi kapasitas produksi.

Nah.., dengan merencanakan dengan baik dari awal kapasitas produksi yang akan kita buat, InsyaALLAH penjadualan pengisian kumbung bisa dilaksanakan dengan baik.

Secara visualnya bisa dibuktikan dalam dokumentasi berikut ini:

Proses storage untuk penyimpanan serbuk gergajian, pada proses ini, serbuk gergajian kami campur dengan kapur sejumlah 1%, selanjutnya kami biarkan selama minimal 2-3 pekan agar sedikit melapuk.

Pencampuran serbuk gergajian dengan kapur

Proses mencampur media. Pada proses ini serbuk gergaji dicampur dengan bahan-bahan lain seperti kalsium 1%, bekatul 15%, molase sekitar 1% dan juga penambahan kadar airnya.

Pencampuran media dengan bekatul

Pengayakan agar terpisah dengan gradasi yang terlalu besar

Proses logging dan pemadatan. Pada proses ini media dimasukkan ke dalam pastik baglog yang ukuran umumnya adalah plastik 18x35cm. Berat media rata-rata yang ingin dicapai adalah sekitar 1,35kg. Untuk itu agar volume media yang masuk ke dalam baglog bisa agak banyak, perlu dilakukan proses pemadatan.

Proses logging, memasukkan media ke dalam baglog

Proses pemadatan

Proses sterilisasi pada steamer. Proses ini adalah proses utama yang sangat penting untuk dicapainya sebuah keberhasilan. Pada proses ini hendaknya dicapai suhu media hingga 100 derajat C agar bisa mematikan bakteri yang ada di dalamnya. Jika ingin memproduksi baglog dalam jumlah yang cukup banyak dalam sekali proses sterilisasi, harus digunakan peralatan yang memadai.

Salah satu media dalam steamer harus ditancapkan termometer sebagai indikator nantinya


Proses sterilisasi menggunakan steamer beton dengan boiler sebagai alat penghasil uap panas/steam nya


Proses sterilisasi harus sampai suhu media mencapai 100 derajat C


Proses inokulasi, yaitu memasukkan bibit F2 ke dalam media baglog yang telah disterilisasi tadi, pada proses ini hendaknya dilakukan di ruang tertutup dan steril.


Proses inokulasi

Proses inkubasi, karena keterbatasan tempat, kami hanya menyimpan baglog di ruang inkubasi selama 1 pekan saja, Alhamdulillah miselium sudah memanjang kurang lebih 20%-30% dan bisa dipindah ke kumbung produksi..

Inkubasi dengan sistem tidur untuk efisiensi tempat


Dalam bisnis jamur tiram putih yang benar-benar harus diperhatikan adalah kita ingin berbisnis ini pada kapasitas berapa..?
Jika baglog yang akan kita kelola jumlahnya sudah diatas 7000baglog, sebenarnya sudah layak untuk berbudidaya dengan membuat baglog sendiri. Apalagi yang sudah diatas 10.000baglog.
Kenapa..?
Karena profit dan jadual pengisian kumbung bisa diatur sesuai rencana. Bandingkan dengan membeli baglog, penjadualan belum tentu bisa diatur dengan baik (karena pemesanan baglog seringkali terlambat) dan juga harga baglog tentu lebih tinggi daripada memproduksi sendiri..

Untuk berbisnis jamur tiram putih dengan membeli baglog, sebenarnya hanya layak dilakukan jika kita tidak terlalu serius di bisnis ini. Dalam artian kita hanya memperlakukan bisnis jamur tiram sebagai sambilan saja. Simulasinya adalah sebagai berikut= Kita membeli baglog sejumlah 1000 buah dengan harga 1900/baglog, jadi modalnya Rp. 1.900.000,-. Lalu target panen kita adalah 390kg dengan harga jual Rp.8500, berarti hasil penjualan kotornya adalah = Rp. 3.315.000,-, dipotong modal, kita mendapat keuntungan bersih = Rp. 1.415.000,-. atau = kurang lebih mendapatkan hasil Rp. 353.000 per bulan.

Nah, kerja merawat 1000baglog itu tentu tidak perlu membayar orang, itu dengan santai sekali bisa kita lakukan sendiri, karena waktu kerjanya ya hanya maksimal 1jam saja per hari.... Penjualannya pun tentu tidak terlalu sulit, karena biasanya dengan kapasitas itu hanya habis di tetangga saja, malahan seringkali harga jual rata-rata bisa 10.000 per kg.. Jadi bisnis ini hanya diberlakukan sebagai sambilan santai saja..

Nah, jika sudah merencanakan bisnis hingga 10.000baglog, lalu kita menyewa lahan dan membayar tenaga kerja, tentunya profit yang didapat akan sedikit saja jika kita membeli baglog. Untuk mendapatkan profit yang lumayan, tentunya kita harus mulai merintis untuk membuat baglog secara mandiri..

Dan.. itulah yang kami lakukan, karena kami sendiri menghitung, dalam mengelola lebih dari 20.000 baglog dengan harga jual jamur rata-rata Rp. 8000/kg, lahan masih sewa, dan harus membayar tenaga kerja untuk biaya perawatan, bisnis ini tidak layak dilakukan jika harus membeli baglog, karena kami tidak bisa mengatur jadual pengisian kumbung dengan produsen baglog, dan share profit jika membeli baglog jamur juga lebih sedikit daripada jika kita bisa memproduksi baglog secara mandiri..

So.. semangat..!!! Bagi yang sudah menjalankan bisnis ini diatas 7000baglog, ayo mulai merintis untuk membuat baglog sendiri..
Bismillah.. InsyaALLAH pasti bisa kog..
Karena kami pun dulu hanya coba-coba saja dan Alhamdulillah diberi kemudahan oleh ALLAH SWT

Selasa, 03 Mei 2011

Pentingnya manajemen pembibitan jamur tiram putih



Dalam posting sebelumnya sudah sering kami bahas bahwa yang sangat mempengaruhi kualitas baglog jamur tiram adalah kualitas dari bibit yang menginokulasikannya. Bibit yang berkualitas itu harus dimulai dari indukan, PDA, F1, dan F2 yang berkualitas.


PDA terpilih dengan perkembangan miselium terbaik

Namun, seringkali hal ini sedikit terlupakan bagi pebudidaya jamur tiram putih. Mengapa demikian? Karena pada umumnya pebudidaya terlalu fokus dan keasyikan dalam membuat serta memproduksi baglog jamur tiram, nah saat pekerjaan yang terkadang dikejar jadual dan pemesanan yang banyak tersebut, ketersediaan bibit F2 untuk inokulasi baglog nanti sering kelupaan.

Stok F2 harus selalu dicek, pembuatan rutin bisa lebih menjamin kualitas bibit karena dalam memproduksi baglog, kita juga memerlukan waktu

Jadinya bagaimana..? Jika kurang terjadual dengan baik, terkadang pebudidaya sudah terlanjur melakukan proses sterilisasi baglog jamur tiram, namun bibit F2 yang ada kurang atau bahkan tidak ada sama sekali..? Terus akhirnya.., senggol sana senggol sini, dan yang lebih parahnya, ada juga yang kemudian masuk ke dalam kumbung produksi, lalu memilih baglog yang miselia putihnya bagus, selanjutnya digunakan untuk pembibitan inokulasi..

Salah satu persyaratan untuk kualitas bibit F2 yang baik adalah dalam 7 hari, perkembangan miselia telah mencapai 2,5cm dengan warna putih tebal yang homogen hingga penuh


Kualitasnya bagaimana..? yaa.., jangan ditanya, dengan posisi itu jangan heran bentuk jamur, karakter panen, dan jumlahnya selanjutnya tidak sesuai target yang diharapkan..

Nah.., untuk mengatasi kasus-kasus seperti ini, manajemen pembibitan kiranya perlu sekali untuk diperhatikan secara serius..
Lalu, apa kata kunci bagi manajemen pembibitan yang baik..?
Sederhana sekali ternyata.., yaitu RUTIN dan WAKTU. Itu saja..

RUTIN
Maksud dari kata kunci ini adalah, dalam pembuatan bibit jamur tiram mulai PDA, F1, dan F2, yang dibutuhkan hanyalah ketekunan, rutinitas yang terjaga, dan kontrol kualitas yang baik. Lebih baik membuat bibit itu adalah sedikit tapi rutin, dari pada sekali tapi langsung banyak.., karena seringkali banyak (kuantitas) itu melupakan kontrol, sehingga kualitas menjadi kurang terjaga dengan baik.

WAKTU
Maksudnya adalah, baik bibit PDA, F1 maupun F2, memiliki durasi waktu pemanjangan miselia yang berbeda. Masing-masing waktu itu harus diperhatikan dengan seksama, karena itu menyangkut kualitas nantinya. Selain itu, masing-masing bibit juga memiliki waktu kadaluarsa, yang menyebabkan semua durasi itu harus tercatat dan diperhatikan dengan baik.

Selanjutnya, apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses inokulasi agar kualitas baglog tetap bisa terjaga dengan baik..? Untuk itu beberapa poin berikut bisa menjadi perhatian:

Memperhatikan jumlah bibit yang digunakan untuk inokulasi
Sebelum membahas mengenai kebutuhan bibit, dan manajemennya, mari kita review sedikit mengenai inokulasi. Ini sangat penting karena menyangkut kualitas miselia yang akan dihasilkan oleh baglog nantinya.
Dalam persyaratan yang diberikan, pemberian bibit saat inokulasi adalah sebanyak 0,8% - 1,3% dari berat media yang akan dibuat. Pada umumnya pebudidaya menggunakan plastik berukuran 18x35cm yang memiliki berat sekitar 1,35kg - 1,4kg per baglog.
Ini artinya jumlah bibit yang harus diinokulasikan ke dalam baglog adalah sejumlah:
Minimal kurang lebih 11gram per baglog
Maksimal kurang lebih 18 gram per baglog

Jumlah yang di Inokulasi ke baglog kurang lebih 11gram - 18gram

Nah, jika bibit F2 yang digunakan menggunakan media gergajian dalam botol ex saus, maka jika dirata-rata, per botolnya akan menghasilkan minimal 20 baglog, maksimal 30 baglog.
Ini perlu untuk dijelaskan, karena jangan sampai kita terlalu irit dalam menggunakan bibit F2 dalam inokulasi, karena akan berpengaruh dalam perkembangan miselia.

Inokulasi bibit F2 yang baik akan cepat menghasilkan pertumbuhan miselia pada baglog, hal ini akan tampak pada waktu 24-48 jam setelah inokulasi

Selain itu ini juga untuk lebih memahamkan bahwa tidak sama bibit yang diberikan pada baglog ukuran 1,4kg dengan baglog berukuran berat 2kg.

Memperhatikan waktu/saat inokulasi yang pas
Waktu inokulasi atau pemberian bibit pada baglog yang terbaik setelah proses sterilisasi di dalam steamer adalah pada suhu kurang lebih 38 derajat C. Waktu ini didapatkan pada kurang lebih 12 jam setelah baglog dikeluarkan dari ruang steamer.

Baglog setelah dikeluarkan dari steamer, membutuhkan waktu pendinginan sekitar 12 jam sebelum siap di inokulasi bibit F2

Yang perlu diperhatikan adalah, jangan memberikan bibit saat baglog masih terlalu panas, namun juga tidak boleh saat baglog sudah terlalu dingin. Maksimal waktunya adalah 24 jam setelah dikeluarkan dari steamer. Jika baglog terlambat diinokulasi setelah keluar dari steamer, dikhawatirkan terjadi kegagalan.

Memperhatikan usia bibit F2 yang digunakan untuk inokulasi
Dalam pengamatan kami, bibit F2 yang terbaik untuk inokulasi adalah bibit yang miseliumnya telah mencapai 100% +2-3 hari. Saat itu miselium dalam botol F2 telah tercapai puncak kematangannya.
Bibit F2 bisa dikatakan expired atau kurang bagus untuk digunakan adalah bibit F2 yang setelah mencapai 100% miselium +3pekan. Atau bibit F2 yang telah tumbuh jamurnya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar kita selalu mendapatkan bibit F2 dengan kualitas terbaik saat inokulasi.

Ok, setelah memperhatikan 3 hal tersebut, saatnya kita mengatur dengan benar manajemen pembibitannya. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Perhatikan lamanya waktu pembentukan miselia pada PDA, F1, dan F2. Ini sudah kami bahas pada posting mengenai memperhatikan durasi pembentukan miselia. Ini sangat penting, karena dari sinilah penjadualan pembibitan akan diatur waktunya.
  2. Hitung dengan benar kapasitas produksi pembuatan baglog Anda, misalnya 500 baglog per hari, 1000 baglog per hari, dan seterusnya. Dengan itu prediksikan berapakah produksi baglog per pekannya dan selanjutnya per bulan.

  3. Selanjutnya sesuaikan dengan benar kebutuhan bibit F2 kita berdasarkan hitungan produksi tadi dengan waktu durasi pemanjangan miselia pada PDA, F1, dan F2. Ini sangat penting agar kita selalu mendapatkan bibit F2 dalam kondisi yang terbaik untuk inokulasi. Tidak terlalu muda, tidak pula expired/kadaluarsa atau terlalu tua untuk inokulasi.
Setelah memperhatikan tiga poin tersebut, mari kita perhatikan lagi poin perkembangan miselia berikut:
  • Perkembangan miselia PDA pada botol UC1000 adalah: miselia mencapai 100% dalam waktu kurang lebih 10 hari, dan akan kadaluarsa dalam waktu 1 bulan kemudian.
  • Perkembangan miselia F1 media jagung pada botol ex saus akan mencapai 100% dalam waktu kurang lebih 20 hari, dan akan kadaluarsa dalam waktu 3 pekan berikutnya.
  • Perkembangan miselia F2 media jagung pada botol ex saus akan mencapai 100% dalam waktu kurang lebih 20 hari, dan akan kadaluarsa dalam waktu 3 pekan berikutnya.

  • Perkembangan miselia F2 media gergajian pada botol ex saus akan mencapai 100% dalam waktu kurang lebih 30 hari, dan akan kadaluarsa dalam waktu 2 pekan berikutnya.



Memperhatikan durasi pemanjangan miselia bibit media jagung


Memperhatikan durasi pemanjangan miselia bibit media gergajian

Nah, setelah memperhatikan perkembangan miselia tersebut, dapat kita atur dengan baik bagaimana manajemen pembuatan bibit mulai PDA, F1, dan F2 agar selalu didapatkan kualitas F2 yang terbaik pada saat digunakan untuk inokulasi baglog jamur tiram putih nantinya.

Untuk itulah diperlukan penjadualan kerja dalam pembuatan bibit, dan setiap bibit juga perlu diberi label dengan isi jenis, generasi, media yang digunakan, dan tanggal inokulasi. Hal ini sangat penting agar kita bisa menentukan saat yang tepat dalam penggunaan bibit jamur tiram putih nantinya.
Pemberian label pada bibit F1 dan F2 penting dalam manajemen pembibitan

Dalam pengalaman kami yang hanya mengerjakan kurang lebih 10.000 baglog tiap bulannya, pembuatan PDA cukup dilakukan 1-2 kali per bulannya. Pembuatan bibit F1 dibuat tiap pekan, dan bibit F2 dibuat sepekan 2kali. Jumlah disesuaikan kapasitas produksi. Tapi seperti keterangan sebelumnya, yang penting rutin walau sedikit, itu justru lebih baik hasilnya..